‘’Babak pertama kita kecolongan tiga gol. Lalu, saat istirahat (turun minum, red), di locker room saya mengubah tactical flexibility dari 4-3-3 menjadi jadi 4-2-3-1. Usaha itu memberikan harapan, dan kita sempat bisa mengontrol permainan. Namun, ada kesalahan lagi dan terjadi gol. Itu semakin sulit mengembalikan kepercayaan diri pemain,’’ urainya.
Setelah Puncaki Klasemen, Pelatih PSS Blak-blakan Soal Kunci Kemenangan Timnya
