Gejolak Pelatih Pasca Kegagalan Piala Dunia: PSSI Dekati Shin Tae-yong, Thailand Turut Memantau

Foto
Gejolak Pelatih Pasca Kegagalan Piala Dunia: PSSI Dekati Shin Tae-yong, Thailand Turut Memantau / foto : @ericktohir
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Ketidakpastian menyelimuti posisi pelatih kepala Tim Nasional Indonesia senior menyusul berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert dan stafnya pekan lalu. Keputusan mendadak ini diambil setelah Tim Garuda dipastikan gagal melaju ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Zona Asia. Publik dan pengamat sepak bola kini menanti langkah cepat PSSI untuk menunjuk juru taktik baru, terutama mengingat agenda penting yang sudah menanti, termasuk persiapan menuju SEA Games 2025 dan babak kualifikasi turnamen lain.

Kabar terbaru yang paling santer beredar menyebutkan bahwa PSSI sedang melakukan pendekatan intensif dengan Shin Tae-yong (STY), sosok yang pernah membawa Timnas Indonesia mencapai sejumlah prestasi bersejarah sebelum pemecatannya. Komunikasi awal antara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan perwakilan STY dikabarkan sudah terjalin sejak tiga hari terakhir. Sumber internal PSSI menyebutkan, kembalinya STY dianggap sebagai opsi paling realistis dan cepat untuk mengembalikan moral tim dan kepercayaan suporter, yang belakangan ini gencar menyuarakan dukungan untuk pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Namun, upaya PSSI ini tidak berjalan mulus. Laporan dari media Thailand mengindikasikan bahwa Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) juga secara serius memonitor situasi STY dan bahkan telah menjajaki kemungkinan untuk mengontraknya. Thailand, yang juga sedang mencari pelatih baru setelah hasil kurang memuaskan, melihat STY sebagai figur ideal untuk mendongkrak performa Gajah Perang. Situasi ini menciptakan persaingan sengit di belakang layar antara dua rival abadi di Asia Tenggara.

Baca Juga:Peta Klasemen Liga 1 Mulai Terbelah: Madura United vs Persija Jadi Ujian KonsistensiArsenal Hancurkan Atletico Madrid 4-0 di Liga Champions, Gyökeres Cetak Brace Gemilang

STY sendiri, dalam wawancara dengan media Korea, menyatakan bahwa hatinya masih condong kepada Indonesia, namun ia mensyaratkan adanya jaminan penuh otoritas dalam menentukan program kepelatihan, termasuk pemilihan staf dan pemain, serta penyelesaian isu kompensasi pasca pemutusan kontraknya yang lalu. Jika PSSI mampu memenuhi syarat-syarat ini, kesepakatan diperkirakan bisa tercapai dalam waktu dekat.

Kebutuhan akan pelatih definitif menjadi krusial. Timnas senior harus segera menyusun program latihan dan uji coba, khususnya untuk pemain-pemain naturalisasi baru yang belum sepenuhnya menyatu dengan filosofi bermain tim. Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi evaluasi mendalam, di mana lini serang dan mental bertanding dalam tekanan tinggi disorot sebagai kelemahan utama. Pengamat bola nasional, Bima Sakti, menilai bahwa siapapun pelatihnya, tantangan terbesar adalah membangun konsistensi dan mental juara dalam waktu singkat. Keputusan final PSSI diharapkan keluar sebelum akhir bulan ini agar pelatih baru memiliki waktu persiapan yang memadai untuk menghadapi tahun 2026.

0 Komentar