RADARCIREBON.TV – Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, kini berada dalam situasi yang menguntungkan menjelang SEA Games 2025. Banyak pemain muda yang menunjukkan performa luar biasa di kompetisi BRI Super League 2025/2026, memberikan banyak pilihan berkualitas bagi pelatih untuk membangun skuad Garuda Muda yang solid dan bersaing.
Penampilan lima pemain muda yang sedang bersinar, seperti Arkhan Fikri, Kadek Arel, Cahya Supriadi, Rivaldo Pakpahan, dan Hokky Caraka, memberikan sinyal positif bagi kekuatan Timnas U-22. Setiap pemain menunjukkan performa yang konsisten di tim mereka, yang bisa menjadi fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk mempertahankan medali emas di event olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Di lini tengah, Arkhan Fikri menjadi sosok kunci karena ketenangannya dalam mengatur ritme permainan bersama Arema FC. Ia dikenal sebagai gelandang yang handal dalam menghubungkan pertahanan dengan serangan. Sementara itu, Rivaldo Pakpahan bersinar dengan Borneo FC berkat kemampuan distribusi bola dan pemahaman permainan yang matang. Kombinasi kedua pemain tersebut berpotensi menciptakan kreativitas yang tinggi di sektor tengah Garuda Muda.
Baca Juga:Ranking FIFA Anjlok, Timnas Indonesia Turun Tiga Posisi Setelah Kalah dari Arab Saudi dan IrakKabar Kembalinya Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Dukungan Publik Meningkat
Pada posisi pertahanan, Kadek Arel menunjukkan konsistensi yang baik bersama Bali United. Bek muda ini semakin mampu dalam membaca serangan lawan dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat di lapangan. Perannya akan sangat penting untuk menjaga pertahanan Indonesia yang telah dikenal tangguh sejak SEA Games yang lalu.
Di sektor penyerangan, Hokky Caraka menjadi andalan utama. Meskipun saat ini bermain lebih melebar di Persita Tangerang, naluri mencetak gol dan mobilitasnya yang tinggi membuatnya tetap menjadi ancaman. Dengan dukungan dari pemain sayap cepat serta gelandang kreatif, Hokky bisa menjadi ujung tombak yang efektif di turnamen mendatang.
Indra Sjafri sendiri dikenal mahir dalam mengoptimalkan potensi para pemain muda. Ia diyakini akan mengandalkan taktik menyerang yang fleksibel, seperti formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, agar Garuda Muda tetap dapat bermain agresif tanpa kehilangan keseimbangan. Tantangan terbesar pastinya berasal dari rival-rival tradisional seperti Thailand dan Vietnam yang juga menurunkan skuad terbaik mereka.
