Di lini tengah, kombinasi Tchouameni, Bellingham, dan Vinicius ibarat simfoni maut. Mereka bukan cuma bermain bola, mereka membuat seni dari penderitaan lawan. Jika Xabi Alonso berhasil menyatukan semua instrumen ini, maka Bernabéu malam ini bisa berubah jadi panggung orkestra pemakaman Barcelona.
Sementara itu, tim asuhan Hansi Flick datang dengan formasi yang lebih mirip eksperimen ketimbang strategi. Szczesny di bawah mistar, ya, betul, eks Juventus itu kini harus menanggung beban sebesar sejarah klub yang sedang pincang. Di belakang ada Cubarsi, Garcia, Kounde, dan Balde, barisan muda yang mungkin lebih sibuk menahan napas ketimbang menahan Mbappé.
Di tengah, Pedri dan Frenkie de Jong harus bekerja dua kali lipat untuk menutupi kekosongan. Ditambah Lamine Yamal yang masih belasan tahun tapi dipaksa jadi penyelamat. Ada pula Lopez dan Rashford, ya, Rashford, sang pemain yang diharapkan membawa tenaga baru tapi sering kali justru kehilangan arah di lapangan. Di depan, satu-satunya harapan tinggal Fermin Torres, yang kini harus berhadapan dengan lini belakang Madrid yang kokoh dan brutal.
Baca Juga:Jadwal Kick Off, Link Streaming, Cara Nonton Real Madrid Vs Barcelona, Pertarungan Tim Terbaik BumiEl Clasico Memanas! Prediksi Real Madrid vs Barcelona LaLiga 2025? Siapa yang Akan Menang?
Kondisi ini membuat Barcelona seperti tim yang datang ke perang tanpa peluru. Misi mereka sederhana: jangan kalah telak. Karena kalau kalah, jarak poin akan melebar jadi lima, cukup untuk membuat suporter mereka mulai bicara tentang “revolusi” ketimbang “rebound.”
Tapi Real Madrid bukan tipe yang memberi ampun. Mbappé, dengan kecepatan dan nalurinya, siap menambah koleksi luka Barcelona. Bellingham pasti tak sabar menari di kotak penalti. Dan Vinicius? Dia mungkin sudah menyiapkan selebrasi baru yang akan terasa semakin pahit bagi para culé.
Malam ini, Santiago Bernabéu bukan sekadar arena pertandingan. Ia akan menjadi panggung sarkas paling klasik dalam sejarah sepak bola: Real Madrid datang untuk menang, sementara Barcelona datang, ya mungkin hanya untuk memastikan mereka masih punya sebelas pemain berdiri saat peluit akhir berbunyi.
Jika hasil akhir nanti menunjukkan skor telak, jangan kaget. Karena dalam El Clasico edisi ini, yang tersisa dari Barcelona hanyalah nama besar dan itu pun sedang pincang.
