Di lapangan, pertahanan Real Madrid cukup tangguh saat membatasi pergerakan Yamal. Bek kiri madrid, Alvaro Carreras, tampil sigap, didukung dengan koordinasi para rekan setimnya.
Sorg mengungkapkan, Yamal baru kembali dari cedera pangkal paha dan dirasa tidak adil bila harus memberikan terlalu banyak tekanan pada pemain muda itu.
“Dia baru pulih dari cedera dan perlu ritme, lebih banyak pertandingan di level tertinggi. Normal, usianya 18 tahun. Kita harus beri waktu, bantu dia, semuanya dilakukan bersama. Lawan berusaha bermain dua lawan satu kepadanya, ingin menghalangi dia masuk ke kotak penalti. Wajar, dia masih muda dan harus berkembang, kita akan membantunya,” jelasnya panjang lebar
Baca Juga:Lamine Yamal Picu Kontroversi, Real Madrid Meradang!Real Madrid Bungkam Barcelona 2-1, Los Blancos Kuasai Puncak Klasemen Liga Spanyol 2025-2026
Di sisi lain, pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menilai kericuhan setelah pertandingan sebagai bagian dari ketegangan momen di lapangan.
“Kericuhan seperti ini selalu terjadi, tidak hanya di pertandingan ini. Banyak hal terjadi dalam laga. Selama ada rasa hormat, itu sehat. Itulah pandangan saya,” papar mantan pelatih Bayer Leverkusen itu.
Gelandang Madrid, Aurelien Tchouameni juga memberikan tanggapan, dia berpikir Apa yang dilakukan oleh Yamal justru menjadi motivasi bagi timnya.
“Secara pribadi, saya menyukainya. Hanya kata-kata, tidak ada niat buruk, malah memotivasi kami sedikit lebih banyak. Kalau Lamine ingin bicara, tidak masalah,” jelasnya.
