Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Cirebon masih terbilang tinggi. Untuk itu, Wakil Wali Kota Cirebon mengajak kaum perempuan untuk pulih dan berdaya di tengah tingginya kekerasan perempuan dan anak.
Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon menunjukkan angka kekerasan yang masih mengkhawatirkan. Pada tahun 2023, terdata 59 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Angka itu naik menjadi 67 kasus di tahun 2024.
Sementara sepanjang semester pertama tahun 2025, sudah 34 kasus ditangani. Khusus kekerasan terhadap anak, terdapat 48 kasus pada 2024, 28 di antaranya merupakan kekerasan seksual, naik dibanding 36 kasus pada 2023.
Baca Juga:Jalan Poros Rusak Dipenuhi Genangan Air – VideoMahasiswa Tuntut Pengusutan Proyek Pemasangan PJU – Video
Angka yang menggambar kekerasan masih menjadi bayangan gelap dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida melalui program Miracle Women, mengajak perempuan kembali menemukan makna diri, kebahagiaan, dan ketenangan dalam menjalani berbagai peran hidup.
Farida juga menyampaikan, bahwa melalui komunitas dan pendekatan edukatif, pemerintah terus mendorong upaya penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga. Harapannya, tak ada lagi korban baru yang muncul, dan setiap perempuan dapat menjaga dirinya dari kekerasan.