Erick Thohir Tegas: Era Shin Tae-yong dan Kluivert Selesai, Timnas Butuh Wajah Baru!

Erick Thohir
Erick Thohir Konperensi Pers Kemenpora. Foto: Bola.net
0 Komentar

Syarat itu bukan basa-basi. Erick ingin memastikan pelatih berikutnya mampu membangun sistem sepak bola nasional yang berkelanjutan—bukan sekadar pencetak kemenangan sesaat. Ia menilai, Indonesia terlalu lama bergantung pada karisma pelatih tanpa membangun struktur yang kuat di baliknya.

“Jadi pelatih ini ada tolak ukurnya. Maunya yang punya kepelatihan komplit, bisa membangun tim senior sekaligus menyiapkan regenerasi. Ini yang harus kita bangun sama-sama,” lanjut Erick.

Untuk memastikan rekrutmen berjalan transparan, Erick membentuk sistem seleksi berlapis yang melibatkan Badan Tim Nasional (BTN), Direktur Teknik, dan Komite Eksekutif (Exco) PSSI. “Saya sudah bicara dengan Pak Sumarji dari Exco, juga Technical Director, dan Sekjen. Nanti BTN dan TD akan searching calon-calon pelatih yang sesuai kriteria,” jelasnya.

Baca Juga:Fakta di Balik Isu Timnas Indonesia dan Oman Berebut Satu Tiket Piala Dunia 2026Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke Nama “Spesialis Juara” Eropa, PSSI Siap Kuras Dana Fantastis!

Erick tahu publik menuntut hasil cepat. Tapi baginya, membangun tim nasional bukan soal instan. Ia ingin pelatih baru datang dengan cetak biru yang konkret, bagaimana membangun karakter tim, taktik, hingga manajemen pemain lintas generasi.

Langkah Erick ini menandai babak baru dalam kepemimpinannya di PSSI: tegas, sistematis, dan tanpa kompromi pada kepentingan jangka pendek. Bagi sebagian pihak, keputusan memutus total hubungan dengan Shin Tae-yong dan Kluivert mungkin terdengar ekstrem. Tapi bagi Erick, inilah konsekuensi logis dari visi besar: membentuk Timnas yang mandiri dan bermental juara.

Indonesia kini menatap masa depan tanpa bayang-bayang pelatih lama. Nama-nama baru mulai disebut-sebut di kalangan internal, dari pelatih lokal berlisensi Pro AFC hingga arsitek asing yang punya rekam jejak di kompetisi top Eropa. Namun, satu hal pasti: Erick Thohir tak ingin asal comot nama besar.

“Kita sudah lelah dengan pelatih yang datang hanya untuk proyek singkat. Sekarang saatnya membangun fondasi yang kuat. Karena kalau mau bicara Piala Dunia, semua harus disiapkan dari sekarang,” tutup Erick.

Langkah berani ini mungkin memicu perdebatan, tapi satu hal jelas, Erick Thohir sedang mengirim pesan keras ke dunia sepak bola Indonesia: era coba-coba sudah berakhir. Kini saatnya Timnas Indonesia dibangun dengan visi, bukan sekadar mimpi.

0 Komentar