RADARCIREBON.TV – Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kini tak lagi terbatas pada ranah korporat atau laboratorium canggih. Gelombang inovasi terbarunya justru menyentuh aspek paling personal dari gaya hidup: hobi dan estetika digital. Dalam beberapa bulan terakhir, muncul fenomena di media sosial di mana para millennial dan Gen Z di seluruh Indonesia aktif menggunakan teknik prompt AI untuk menyulap foto selfie mereka menjadi karya visual sinematik. Siapa yang menggerakkan tren ini? Tak lain adalah para pemilik akun hobi dan influencer gaya hidup yang ingin menghasilkan konten high-end tanpa perlu menyewa fotografer profesional.
Kuncinya adalah prompt atau perintah teks yang sangat detail yang dimasukkan ke dalam generator gambar AI (seperti Gemini AI atau sejenisnya). Tren utama yang mendominasi adalah menciptakan foto realistis dari dua kegiatan kontras: mancing di alam bebas dan nongkrong di kafe aesthetic.
Mancing Epik: Dari Sungai Biasa ke Scene Film Action. Seorang angler tidak perlu benar-benar mendapatkan tangkapan ikan raksasa; mereka hanya membutuhkan foto diri yang cukup jelas, lalu memasukkan prompt ajaib. Contoh prompt populer adalah: “Ubah foto ini menjadi adegan pemancing profesional di tepi danau berkabut saat golden hour. Ekspresi wajah tegang fokus ke joran, air memantul, gaya fotografi sinematik, detail tajam 8K.” Mengapa hal ini diminati? Hasilnya mengubah latar belakang sungai biasa menjadi skena epik yang setara poster film action. Pakaian kasual pun bisa diubah instan menjadi outfit outdoor premium, lengkap dengan bokeh lembut dan pencahayaan dramatis. Tujuannya jelas: menciptakan narasi heroic dari sebuah kegiatan yang sejatinya santai.
Kafe Insta-Worthy: Sempurna dalam Satu Klik
Baca Juga:Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke Nama “Spesialis Juara” Eropa, PSSI Siap Kuras Dana Fantastis!Kejutan El Clasico: Pemain RP1,9 Triliun ini Lebih Memilih Real Madrid, Benarkah Zidane Dalangnya?!
Bergeser ke gaya hidup urban, prompt AI juga menjadi ‘fotografer pribadi’ di kafe. Peningkatan signifikan terjadi sejak awal kuartal keempat tahun 2025, seiring dengan semakin canggihnya tools AI yang kini tersedia bahkan melalui smartphone. Anak muda kini dapat mengubah foto mereka saat memesan kopi di coffee shop manapun menjadi karya artsy bergaya Hyggeligt (kenyamanan ala Denmark) atau Minimalis Jepang.
