RADARCIREBON.TV – Manchester United, di bawah kepemimpinan INEOS, kembali menunjukkan ketegasan radikal yang mengguncang ruang ganti, kali ini menyasar langsung ke status Bruno Fernandes. Kapten tim dan motor serangan ini, yang merupakan salah satu pemain paling berpengaruh, kini berada di tengah negosiasi kontrak yang tegang. INEOS telah menarik garis merah, menolak tuntutan klausul rahasia baru yang diminta oleh pihak Fernandes, yang ditujukan untuk menjamin kompensasi besar jika klub gagal memenuhi target Liga Champions secara berkelanjutan.
Situasi krusial ini mencuat dari pembicaraan kontrak yang intensif di Carrington dalam dua minggu terakhir. Pihak Fernandes, yang melihat ketidakstabilan di klub dalam beberapa musim terakhir, mencoba menyisipkan klausul yang akan melindungi nilai kontrak dan citra sang pemain jika performa tim kembali menurun drastis. Namun, Sir Jim Ratcliffe dan tim negosiasi INEOS dengan tegas menolak permintaan tersebut. Penolakan ini adalah bagian dari strategi baru untuk menghapus klausul ‘kenyamanan’ yang selama ini memberatkan neraca gaji dan mengurangi motivasi pemain. INEOS ingin memastikan bahwa gaji besar hanya dibayarkan berdasarkan performa dan pencapaian nyata, bukan sebagai ‘asuransi’ kegagalan tim.
Langkah keras ini diambil di tengah kebangkitan performa tim di bawah Ruben Amorim, di mana Bruno Fernandes tetap menjadi pusat permainan, baru-baru ini dipuji karena aksi cerdasnya yang disebut ‘gaya The Matrix’ dalam kemenangan besar. Namun, bagi INEOS, performa saat ini tidak cukup untuk menjamin klausul yang dianggap merugikan klub di masa depan. Sikap ini menunjukkan bahwa bahkan status Kapten dan pemain kunci tidak memberikan perlindungan dari pemangkasan struktur finansial yang kaku.
Baca Juga:Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke Nama “Spesialis Juara” Eropa, PSSI Siap Kuras Dana Fantastis!Kejutan El Clasico: Pemain RP1,9 Triliun ini Lebih Memilih Real Madrid, Benarkah Zidane Dalangnya?!
Dampaknya terasa hingga ke isu pembangunan stadion baru. Sementara klub mengumumkan rencana ambisius senilai Rp43 triliun untuk membangun stadion baru, kebijakan finansial di lapangan justru sangat ketat. INEOS berupaya keras memotong pengeluaran gaji yang tidak perlu demi mengamankan dana besar untuk proyek infrastruktur dan transfer ‘monster’ muda. Penolakan klausul Bruno Fernandes adalah pesan jelas bahwa setiap rupiah akan diperhitungkan.