RADARCIREBON.TV – Langkah tegas nan rahasia telah diambil oleh otoritas tertinggi di FC Barcelona untuk mengendalikan badai media sosial yang belakangan ini kerap menyelimuti bintang muda mereka, Lamine Yamal. Tidak cukup hanya dengan teguran internal, klub dikabarkan telah menugaskan sebuah tim shadow yang dipimpin langsung oleh agen super sang pemain, Jorge Mendes, untuk berperan sebagai “mata-mata digital” guna memonitor dan menyaring setiap unggahan Yamal di platform publik. Keputusan ini datang menyusul serangkaian insiden yang dikhawatirkan mengganggu fokus dan perkembangan sang wonderkid.
Inti dari masalah ini adalah peningkatan signifikan dalam eksposur kehidupan pribadi Yamal yang dipublikasikan di media sosial, terutama terkait dengan isu asmara dan komentar-komentar yang dinilai tidak pantas untuk seorang duta klub sebesar Barcelona. Puncaknya, aksi provokatifnya yang mengejek rival abadi, Real Madrid, sebelum laga El Clásico terbaru, dianggap sebagai blunder fatal. Sumber di internal klub mengungkap bahwa manajemen yakin tindakan Yamal di dunia maya tersebut tidak hanya gagal, tetapi justru memberikan motivasi ekstra bagi para pemain Madrid, sekaligus membuat mental Yamal sendiri goyah ketika menghadapi tekanan di Santiago Bernabéu.
Respons klub terhadap situasi ini sangat jelas: keterlibatan berlebihan di media sosial harus dihentikan. Dalam pertemuan darurat yang melibatkan Direktur Olahraga Deco dan Jorge Mendes, garis keras telah ditarik. Mendes kini memegang peran kunci sebagai penengah dan pengawas langsung. Tugasnya tidak hanya sebatas negosiasi kontrak, tetapi juga manajemen citra publik dan perilaku Yamal di luar lapangan, terutama di ruang digital. Mendes diminta untuk memastikan bahwa Yamal benar-benar fokus pada pelatihan dan performa, serta menghindari drama publik yang tidak perlu.
Baca Juga:Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke Nama “Spesialis Juara” Eropa, PSSI Siap Kuras Dana Fantastis!Kejutan El Clasico: Pemain RP1,9 Triliun ini Lebih Memilih Real Madrid, Benarkah Zidane Dalangnya?!
Secara spesifik, Barcelona khawatir Yamal, yang baru berusia 18 tahun, tidak memiliki cukup kedewasaan emosional untuk mengelola sorotan global yang datang begitu cepat. Kisah asmaranya yang beredar luas, ditambah tuduhan kontroversial di masa lalu, dianggap mengalihkan energi yang seharusnya dicurahkan di lapangan hijau. Klub melihat bahwa pemain-pemain muda di era digital rentan terhadap jebakan popularitas instan, dan hal ini dapat menghancurkan karier mereka sebelum mencapai puncak.
