RADARCIREBON.TV – Manajer Chelsea Enzo Maresca merasa geram dengan kartu merah yang diacungi pada Liam Delap. Manajer Chelsea itu terang-terangan menyebutnya sebagai pelanggaran yang konyol.
Chelsea menuntaskan laga tandang Carabao Cup ke Wolverhampton Wanderers di Molineux, Kamis (30/10/2025) dengan 10 pemain. The Blues menang dalam laga tujuh gol yang penuh drama itu.
Chelsea telah menyelesaikan babak pertama dengan keunggulan nyaman 3-0, Chelsea sudah kebobolan dua kali.
Baca Juga:Joao Pedro Dibandingkan dengan Erling Haaland, Enzo Maresca Angkat BicaraEnzo Maresca Diminta untuk Memperbaiki Kondisi, Chelsea Masih Terpuruk di Awal Musim Premier League!
Akan tetapi di menit ke-89 Jamie Gittens mencetak gol dan meredakan momentum sang tuan rumah. Akan tetapi gol lain dari tuan rumah di masa injury time menghadirkan kembali situasi yang sangat menegangkan.
Kartu merah bagi Liam Delap tentu malah membuat suasana semakin mencekam. Apalagi Liam Delap baru dimasukkan pada menit ke-61 untuk menjaga kesegaran serta intensitas tim.
Masuknya Liam Delap ke lapangan juga menandai kembalinya sang pemain dari cedera hamstring selama dua bulan terakhir. Namun hal itu bukan comeback yang pantas diingat.
Kemudian saat laga masuk pada menit ke-61, Liam Delap menerima kartu kuning pertama pada menit ke-79 lantaran telah mendorong Yerson Mosquera.
Lalu tujuh menit kemudian ia sudah diacungi kartu kuning kedua usai menyikut Emmanuel Agbadou saat melakukan duel udara.
Adanya peringatan keras itu membuat Liam Delap hanya 25 menit di lapangan. Maresca sebenarnya sudah berusaha memperingatkan sang pemain. Akan tetapi, Liam Delap malah tidak menghiraukan peringatan sang pelatih.
Enzo Maresca menilai Liam Delap sangat egois usai menerima kartu merah yang bodoh dan memalukan dalam kemenangan 4-3 atas Wolves di EFL Cup/ Carabao Cup.
Baca Juga:Chelsea Dipermalukan Brighton, Enzo Maresca Langsung Disidak Bos Klub di Ruang GantiSusunan Pemain Chelsea Vs Ac Milan Malem Ini: Enzo Maresca Siapkan Strategi Jitu
“Kartu merah yang sangat bodoh, yang sangat tidak diperlukan. Itu sepenuhnya layak diberikan. Pelanggaran yang bodoh. Kami bisa kok menghindari itu. Saya sepenuhnya mendukung kartu merah,” kata Maresca dengan ekspresi geram.
“Setelah kartu kuning (pertama), saya memberi tahunya empat atau lima kali untuk tetap tenang. Tapi Liam pemain yang ada di dalam lapangan, memainkan laga untuk dirinya sendiri, dan dia kesulitan mendengar berbagai hal di sekitarnya,” imbuh Maresca.
