RADARCIREBON.TV – Mantan gelandang legendaris AS Roma dan timnas Belgia, Radja Nainggolan, kembali membuat pernyataan kontroversial yang menarik perhatian publik sepak bola Indonesia. Dalam sebuah wawancara terbaru, Nainggolan secara terbuka menyampaikan penyesalannya karena tidak memilih untuk membela tim nasional Indonesia, negara asal ayahnya, sejak awal kariernya.
Pemain yang dijuluki Il Ninja ini mengungkapkan bahwa jika waktu dapat diputar kembali, ia akan lebih memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan membela Garuda. Penyesalan ini muncul terutama setelah ia menyoroti nasib beberapa pemain diaspora Indonesia saat ini, seperti Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen. Menurut Nainggolan, bergabung dengan Timnas Indonesia telah memberikan dampak instan yang luar biasa terhadap popularitas dan nilai para pemain tersebut, bahkan membawa mereka menjadi lebih dihormati di kancah sepak bola internasional.
Nainggolan melihat adanya perubahan signifikan pada perlakuan dan sorotan media terhadap Walsh dan Oratmangoen sejak mereka resmi mengenakan jersey Merah Putih. Status sebagai pemain tim nasional, meskipun Indonesia belum mencapai prestasi tertinggi dunia, ternyata mampu mengangkat profil individu para pemain diaspora, membuat mereka lebih dikenal dan dihargai, baik di klub maupun oleh para penggemar di seluruh dunia.
Baca Juga:13 Tahun Menanti, Hak Rp 145,9 Miliar Eks Buruh Kertas Leces Terganjal Birokrasi KemenkeuKonfrontasi Bernabéu: Lamine Yamal Dilabrak Habis Bintang Real Madrid!
Selain menyinggung soal popularitas, Nainggolan juga memberikan pandangannya tentang peluang Timnas Indonesia di kancah Piala Dunia. Dengan realistis, ia mengakui bahwa meskipun skuad Garuda kini diperkuat banyak pemain diaspora berkualitas, jalan menuju Piala Dunia masih sangat terjal. Nainggolan menilai adanya perbedaan kualitas dan pengalaman yang masih signifikan antara Indonesia dan negara-negara kuat di Asia, khususnya dari kawasan Asia Barat. Perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia yang berakhir dengan kegagalan adalah cerminan tantangan besar tersebut.
Meski demikian, pernyataan blak-blakan Nainggolan ini telah memicu diskusi hangat di kalangan suporter. Banyak yang setuju bahwa dampak membela Timnas Indonesia memang masif, terutama bagi pemain yang merumput di liga-liga Eropa kelas menengah. Kisah Nainggolan menjadi pengingat pahit manis tentang pilihan karier dan identitas dalam sepak bola. Sementara ia sukses besar di Eropa, ia kehilangan ikatan emosional dengan negara leluhurnya di kancah internasional. Nainggolan berharap cerita ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi pemain diaspora berikutnya.
