RADARCIREBON.TV- Pada bursa transfer musim panas 2025, kabar mengejutkan datang dari lini belakang Manchester City.
Manuel Akanji, bek tengah asal Swiss yang merupakan bagian dari skuad treble Manchester City di bawah pelatih Pep Guardiola, resmi bergabung ke Inter Milan dalam kesepakatan pinjaman berdurasi satu musim dengan opsi beli yang bisa menjadi kewajiban.
Namun, keputusan ini tak semata soal perpindahan klub saja, ada dinamika, pertimbangan karier, dan ambisi yang membentuk latar belakangnya. Berikut ulasan mendalam mengenai mengapa Akanji memilih untuk meninggalkan Manchester City, bagaimana transfer ke Inter Milan terjadi, serta implikasi dari langkah besar ini.
Baca Juga:Ledakan Brilian di Etihad: Manchester City Menggilas AFC Bournemouth 3-1, Dipimpin Keganasan Erling HaalandRadja Nainggolan Isyaratkan Gabung Garuda, Eks Bintang Inter Milan Siap Bela Timnas Indonesia
Latar Belakang dan Karier Akanji
Manuel Akanji bergabung ke Manchester City pada musim panas 2022 dari Borussia Dortmund. Selama tiga musim di Etihad Stadium, ia tampil dalam lebih dari 130 pertandingan dan turut membawa sejumlah trofi besar termasuk Premier League, FA Cup, dan Liga Champions.
Meski demikian, musim 2024+25 dan awal musim 2025-26 menandai perubahan peran bagi pemain berusia 30 tahun ini. Dengan banyaknya bek tengah di skuad City yang bersaing untuk posisi mulai seperti, Ruben Dias, Josko Gvardiol, dan lainnya, Akanji merasa peluangnya bermain secara reguler mulai terancam.
Dalam sebuah wawancara, ia mengakui bahwa persaingan yang sangat ketat membuatnya mempertimbangkan hengkang.
“Ada enam bek tengah di City, (pelatih) Pep Guardiola secara terbuka berkata bahwa akan sangat sulit bagi pemainnya untuk bermain reguler.”
Hal ini menunjukkan bahwa meski secara statistik masih berkualitas, posisi permanen di skuad utama di City tidak lagi menjamin.
Alasan Pilih Inter Milan
1. Ambisi kompetisi Champions League & menit bermain
Salah satu faktor utama yang mendorong Akanji memilih Inter Milan adalah keinginan tetap bermain di level tertinggi Eropa dan mendapatkan kesempatan bermain reguler. Ia menolak tawaran dari AC Milan karena klub tersebut gagal lolos ke Champions League, sedangkan Inter menjamin akses ke kompetisi tersebut.
Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan:
“For me, Inter is one of the biggest clubs in Italy, and in the world, as they’ve proven in the past few years. It was an easy choice to come here.” (Bagi saya, Inter adalah salah satu klub terbesar di Italia, dan bahkan di dunia, sebagaimana telah mereka buktikan dalam beberapa tahun terakhir. Datang ke sini adalah pilihan yang mudah.)
