RADARCIREBON.TV Gempa dangkal M 4,8 mengguncang Tarakan, Kalimantan Utara. Dua rumah sakit rusak berat akibat gempa.
“Laporan sementara menyebutkan terdapat dua unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang, serta tiga pusat perbelanjaan yang terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).
Mekanisme Gempa: Dipicu Sesar Tarakan yang Aktif
BMKG memastikan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi kedalaman dangkal. Mekanismenya bersumber dari aktivitas tektonik Sesar Tarakan.
Baca Juga:Pusat Gempa M 6.5 dan Rentenan Susulan di Kabupaten MalangGempa Bumi Dangkal M 6,5 Guncang Sumenep: Analisis Sesar Aktif Bawah Laut, Distribusi Getaran Luas, dan Dampak
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi BMKG, Daryono menjelaskan bahwa lokasi dan kedalaman hiposenter gempa ini jelas menunjukkan keterkaitannya dengan struktur sesar lokal yang aktif di wilayah tersebut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang hanya 10 km, gempa Tarakan M 4.8 ini tergolong gempa dangkal. Gempa ini dipicu oleh aktivitas pergerakan pada Sesar Tarakan,” ujar Daryono BMKG dalam keterangan resminya.
Daryono menambahkan, masyarakat perlu mewaspadai potensi gempa dangkal seperti ini karena meskipun magnitudo relatif menengah, kedalamannya yang sangat dangkal dapat menghasilkan guncangan kuat di permukaan.
Guncangan Kuat Mencapai Skala IV-V MMI
Gempa bumi ini dirasakan kuat di beberapa wilayah. Berdasarkan laporan, intensitas guncangan tertinggi mencapai skala IV-V MMI di Tarakan.
Skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) menunjukkan guncangan yang dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang.
Guncangan juga dirasakan di wilayah lain dengan intensitas sebagai berikut:
- Pulau Bunyu: IV MMI (Gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi).
- Tanjung Selor, Berau, Nunukan: III-IV MMI.
- Malinau: III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu).
Hingga saat ini, BMKG telah menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan, khususnya di wilayah Kampung Empat dan Mamburungan, Tarakan.
Belum Terdeteksi Adanya Gempa Susulan
Terkait potensi gempa bumi lanjutan, Dr. Daryono menyampaikan perkembangan terkini dari hasil monitoring BMKG.
Baca Juga:Alat Deteksi Gempa Sudah Dipasang Di Loby Gedung Setda Kota Cirebon – VideoGempa 4,9 SR Guncang Bekasi, KCIC Batalkan 7 Perjalanan Whoosh Malam Ini – Penumpang Dapat Refund 100%”
“Hingga pukul 17:51 WIB, hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kami terus memantau situasi secara ketat,” tegas Daryono.
