RADARCIREBON.TV – Penampilan Calvin Verdonk kembali menjadi perhatian setelah ia menunjukkan performa baik dalam pertandingan Lille melawan Red Star Belgrade di Liga Europa 2025/2026. Meskipun timnya kalah tipis dari lawan, kontribusi Verdonk di sektor kiri pertahanan menggambarkan pentingnya peran bek kiri Timnas Indonesia ini dalam strategi permainan Les Dogues.
Secara taktis, Verdonk menunjukkan pemahaman yang baik tentang posisinya serta transisi yang efisien dari fase pertahanan ke serangan. Dalam laga tersebut, ia mencatat akurasi umpan sebesar 89 persen dari 44 percobaan, menunjukkan betapa pentingnya dia dalam menjaga sirkulasi bola dan membangun serangan dari belakang. Selain itu, Verdonk berhasil melakukan tiga tekel bersih dari tiga usaha dan melakukan penguasaan kembali bola sebanyak empat kali. Statistik tersebut menunjukkan efektivitasnya dalam duel defensif serta kemampuan untuk membaca situasi di lapangan.
Dalam formasi 4-3-3 yang diterapkan pelatih Paulo Fonseca, Verdonk berfungsi sebagai bek kiri yang tak segan untuk maju membantu serangan. Ia sering menjadi opsi untuk umpan vertikal bagi gelandang kiri atau sayap, sambil tetap menjaga kedalaman pertahanan agar tidak mudah dirangsek oleh serangan balik lawan. Keseimbangan antara kontribusi menyerang dan tanggung jawab bertahan ini menjaga sisi kiri Lille tetap kokoh meski menghadapi tekanan dari Red Star.
Baca Juga:Strategi I. League Mengubah Citra Sepak Bola Indonesia Menjadi Hiburan KeluargaKolaborasi I. League dan Komunitas Suporter Melalui Divisi Fans Engagement: Solusi Jangka Panjang untuk Revita
Dari aspek taktik transisi, Verdonk memiliki peran krusial dalam mengubah ritme permainan. Ketika Lille kehilangan penguasaan bola, ia segera kembali ke posisi bertahan untuk menutupi ruang di area setengah ruang kiri. Sebaliknya, apabila timnya berhasil merebut kembali bola, Verdonk mampu mempercepat serangan dengan umpan akurat ke lini tengah atau sayap depan. Kemampuan ini menjadikannya komponen penting dalam mempertahankan ritme permainan tim.
Kemampuan Verdonk untuk beradaptasi dengan intensitas dan tempo permainan Eropa menunjukkan kedewasaannya sebagai pemain profesional. Dia tidak hanya fokus pada bertahan, tapi juga berperan sebagai penghubung strategis antara pertahanan dan serangan. Dengan disiplin dalam posisi, keakuratan umpan, serta efisiensi dalam duel satu lawan satu, Verdonk menegaskan perannya yang tak terpisahkan dari sistem permainan Lille musim ini.
