Kondisi stunting di Kota Cirebon setiap tahunnya telah mengalami penurunan, bahkan pada tahun 2024 lalu angka stunting turun menjadi 14,9%. Sedangkan pada tahun 2026, Pemerintah Kota Cirebon rencananya akan lebih fokus pada pencegahan sehingga diharapkan tidak ada lagi kasus stunting baru.
Stunting menjadi permasalahan nasional yang kini tengah dikebut penurunannya di setiap daerah, termasuk di Kota Cirebon. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Kota Cirebon telah sukses menurunkan angka stunting hingga hampir mendekati target nasional sebesar 14% melalui berbagai program-programnya.
Pada tahun 2023, angka stunting di Kota Cirebon berada di angka 19,9%, kemudian turun menjadi 14,9% pada tahun 2024, dan ditargetkan pada tahun 2025 ini terjadi penurunan hingga 13,95%. Pada tahun 2026, Pemkot rencananya akan lebih fokus terhadap pencegahan stunting sehingga diharapkan tidak adanya kemunculan kasus stunting baru.
Baca Juga:Ujungberung Bangun Kelas Baru Untuk Siswa MI – VideoKONI Kota Cirebon Targetkan Kembali Masuk 10 Besar Pada Porprov Jabar 2026 – Video
Di beberapa daerah di Kota Cirebon, menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, angka stunting dinyatakan masih tinggi seperti di Kelurahan Kalijaga, Argasunya, Drajat, hingga Pegambiran. Seperti di Kelurahan Drajat, di mana angka prevalensinya masih menjadi salah satu yang tertinggi di Kota Cirebon meski telah mengalami penurunan.
Ia juga mengapresiasi atas kerja sama lintas sektor dalam mendukung penurunan angka stunting di Kota Cirebon.