RADARCIREBON.TV – Menuju panggung besar di SEA Games 2025 yang akan digelar akhir tahun ini di Thailand, Timnas Indonesia U-22 telah memulai pemusatan latihan dengan intensitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Latihan ini bukan sekadar pemanasan biasa staf pelatih menegaskan bahwa mereka akan mengejar lompatan performa yang signifikan dibandingkan kompetisi sebelumnya.
Sesi latihan perdana yang digelar di Jakarta berlangsung penuh keseriusan. Para pemain diberi beban latihan fisik yang lebih keras, ditambah skenario teknis-taktis yang kompleks untuk meningkatkan pemahaman tim terhadap gerakan kolektif. Pelatih Indra Sjafri menyampaikan secara terbuka bahwa target bukan hanya mempertahankan medali emas, tetapi menunjukkan identitas permainan yang lebih matang. Sebelumnya, meskipun sebagai juara bertahan, ia menegaskan bahwa target kali ini harus realistis bukan sekadar kemenangan, melainkan kemajuan nyata.
Salah satu sorotan utama adalah pemanggilan beberapa pemain diaspora yang memiliki pengalaman di luar negeri. Mereka hadir sebagai bagian dari strategi memperkuat tim tidak hanya secara jumlah, tapi juga kualitas dan jam terbang internasional. Hal ini diharapkan dapat menular ke pemain lokal dan membantu membangun pola pikir “profesional” di ruang ganti.
Baca Juga:Liverpool Rancang Transfer Senilai Triliunan, Nasib Bintang Muda Jerman di Ujung Tanduk!Sejarah Baru U-17 di Tengah Misteri Pelatih Senior
Tidak hanya itu, latihan juga menitikberatkan pada aspekt mental dan karakter tim. Dalam beberapa sesi, pemain diminta untuk mengambil peran sebagai kapten dalam simulasi pertandingan, menghadapi tekanan seolah bermain benar-benar di SEA Games. Klub dan federasi pun diberitahu bahwa kesiapan pemain harus sampai ke aspek non-teknis: komunikasi antar pemain, kepemimpinan, serta adaptasi terhadap situasi tak terduga seperti cedera atau kondisi lapangan berat.
Di tengah persiapan ini, muncul tantangan terutama soal pemilihan skuad akhir yang akan diberangkatkan ke Thailand. Beberapa nama yang selama ini tampil konsisten di liga dalam negeri masih harus berjuang keras mempertahankan tempatnya. Sementara pemain yang selama ini berada di luar negeri juga terus diobservasi agar bisa cepat menyesuaikan gaya permainan Indonesia. Situasi ini membuat persaingan internal semakin sengit dan menciptakan atmosfer yang kompetitif dalam tim.