Indra Sjafri Mengambil Langkah Tegas: Tiga Pemain Diaspora Dipulangkan dari Timnas U-22

Indra Sjafri
Foto : @indrasjafri_coach
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dalam manuver mengejutkan jelang laga uji coba melawan Mali, pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memutuskan untuk memulangkan tiga pemain diaspora dari pemusatan latihan. Ketiga pemain tersebut adalah Luke Xavier Keet, yang berkarier di Liga Yunani bersama GS Ilioupolis, serta Reycredo Beremanda dan Muhammad Mishbah, yang bermain di Aguilas-UMak FC di Liga Filipina.

Keputusan ini diambil setelah evaluasi ketat dalam sesi internal game. Indra menyatakan bahwa para pemain itu memang memiliki potensi besar, tetapi tim membutuhkan pemain yang benar-benar “siap pakai”, bukan hanya prospek untuk masa depan. Menurutnya, karena waktu persiapan menuju SEA Games 2025 sangat terbatas, performa instan jauh lebih penting daripada bakat jangka panjang.

Sebetulnya, ketiga pemain ini sempat diundang ikut seleksi meski tidak termasuk dalam daftar resmi 30 pemain yang dipanggil PSSI. Mereka datang atas inisiatif sendiri melalui agen, dan digratiskan bergabung dalam pemusatan latihan saat FIFA Matchday. Namun, setelah melewati rangkaian tes teknis dan fisik, staf pelatih memutuskan mereka belum layak masuk skuad inti untuk SEA Games.

Baca Juga:Di Usia 80 Brimob, Kapolri Tegaskan Peran Brimob dalam Ketahanan Pangan dan MBGSjafrie Sjamsoeddin Tegaskan Dua Opsi Pengiriman Pasukan Indonesia ke Gaza

Meski dikeluarkan dari TC, Indra Sjafri meyakinkan bahwa pintu Timnas belum tertutup bagi mereka. Dia menegaskan bahwa pemulangan bukanlah penilaian terhadap potensi mereka secara jangka panjang, melainkan keputusan strategis berdasarkan kebutuhan tim saat ini.

Langkah ini merupakan bagian dari persiapan Timnas U-22 menghadapi dua pertandingan uji coba penting melawan Mali, yang dijadwalkan berlangsung pada 15 dan 18 November 2025 di Stadion Pakansari. Dalam waktu dekat, Indra berencana mengevaluasi lebih lanjut dan menentukan 23 pemain final yang akan dibawa ke SEA Games 2025 di Thailand.

Keputusan ini memicu berbagai reaksi di kalangan pengamat sepak bola nasional. Ada yang memuji sikap tegas Indra, sementara sebagian lainnya mempertanyakan apakah proses seleksi terhadap pemain keturunan luar negeri telah adil dan transparan. Namun di balik kontroversi, satu hal jelas tim ini sedang dibangun dengan fokus tinggi pada performa nyata, dan bukan sekadar potensi masa depan.

0 Komentar