Tingginya plafon hingga Rp 500 juta dan tenor panjang menunjukkan bahwa BNI menyasar segmen karyawan profesional dan pegawai tetap yang memiliki pendapatan mapan. Produk seperti ini bisa menjadi alternatif menarik dibanding pinjaman fintech atau pinjaman dengan jaminan, apalagi bagi mereka yang memiliki stabilitas penghasilan tetapi tidak memiliki aset jaminan.
Menurut pengamatan para analis keuangan, produk KTA dengan plafon tinggi dan fleksibilitas tenor seperti BNI Fleksi dapat mendorong pertumbuhan kredit konsumtif yang sehat di kalangan pekerja berpenghasilan tetap. Namun, ini juga menimbulkan tantangan pengelolaan risiko kredit (credit risk) bagi bank, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Kesimpulan
BNI melalui produk KTA seperti Fleksi dan Kartu Tunai menawarkan solusi pinjaman tanpa agunan yang besar, fleksibel, dan relatif mudah diakses oleh pegawai aktif berpenghasilan tetap. Dengan plafon hingga Rp 500 juta dan tenor panjang hingga 15 tahun, produk ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif tanpa harus menjaminkan aset.
Baca Juga:6 Keberuntungan Besar Persib yang Terpancar Setelah Kedatangan ‘Profesor’ Thom HayeMimpi Piala Dunia 2026 Terancam: Deretan Bintang Sepak Bola yang Bisa Gagal Melangkah ke Amerika Utara
Namun, calon peminjam harus tetap waspada terhadap besarnya beban angsuran dan total biaya pinjaman. Memahami seluruh syarat, bunga, provisi, dan potensi risiko sangat penting sebelum memutuskan mengambil KTA.
Bagi mereka yang mempertimbangkan pinjaman jenis ini, langkah bijak adalah melakukan simulasi angsuran, mengecek riwayat kredit, dan memastikan bahwa pengajuan pinjaman dilakukan melalui kanal resmi BNI untuk menghindari potensi penipuan.
