RADARCIREBON.TV – Kylian Mbappe kembali menarik perhatian setelah dicurigai menerima perlakuan istimewa dalam Timnas Prancis. Kontroversi muncul setelah kapten tersebut meninggalkan latihan tim dan kembali ke Real Madrid dalam waktu 24 jam terakhir akibat cedera pergelangan kaki yang dialaminya ketika Prancis menang 4-0 atas Ukraina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Cedera itu membuat Mbappe dipastikan tidak bisa tampil dalam pertandingan terakhir Grup D melawan Azerbaijan pada Senin (17/11/2025) malam WIB. Akan tetapi, keputusan untuk mengirimnya pulang menuai keraguan dari beberapa pihak. Ini adalah kali kedua berturut-turut Mbappe mundur dari tim nasional karena cedera saat jeda internasional.
Beberapa pihak meragukan seberapa parah cedera yang dialami oleh bintang tersebut. Mantan pemain Timnas Prancis, Jérôme Rothen, menjadi orang yang paling vokal dalam mengkritik keputusan itu. Dalam wawancaranya dengan RMC Sport, Rothen mengatakan bahwa situasi ini aneh, apalagi Mbappe masih diturunkan hingga menit ke-80 ketika Prancis sudah unggul jauh.
Baca Juga:Pengamat Anjurkan Timnas Indonesia U-17 Fokus Menang atas Honduras, Bukan Mengejar GolHasil Uji Coba: Timnas Indonesia U-22 Menyerah 0-3 dari Mali U-22 di Stadion Pakansari
Rothen mengakui bahwa posisi Mbappe sebagai kapten memberinya perlakuan khusus, namun menurutnya hal itu bisa menimbulkan rasa cemburu dari yang lain. Dia mengungkapkan bahwa para pemain lain juga menghadapi jadwal yang padat dan tetap harus bermain di pertandingan yang mereka pandang kurang penting.
“Rekan-rekannya juga memiliki jumlah pertandingan yang setara, bahkan lebih banyak. Mereka pasti merasakan kelelahan yang sama, tetapi tetap berangkat karena mereka harus tampil,” jelas Rothen. Dia bahkan yakin sudah ada pemain yang mulai jenuh dengan perlakuan istimewa itu, yang bisa mengganggu keseimbangan di ruang ganti jika situasinya memburuk.
Walau kritik semakin banyak, ada juga suara yang membela. Emmanuel Petit, mantan bintang Prancis lainnya, menganggap Rothen berlebihan dalam menanggapi situasi ini. Dia menegaskan tidak ada skandal yang perlu diperbincangkan, dan keputusan untuk mengirim Mbappe pulang dibuat untuk mencegah cedera yang lebih serius.
“Anda mencoba menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada. Jika pun ada rasa tidak nyaman, ini tentang pemain terbaik yang dimiliki Prancis,” ujar Petit.
