Pemberdayaan Disabilitas Mental Desa Tambakbaya Melalui Batik Ciprat – Video

Pemberdayaan Disabilitas Mental Desa Tambakbaya Melalui Batik Ciprat
0 Komentar

Desa Tambakbaya di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, terus mengembangkan program pemberdayaan disabilitas mental. Setelah pengelolaan sampah yang menghasilkan pupuk dan paving block, kini mereka menggerakkan kreativitas melalui Batik Ciprat.

Di sebuah rumah rehabilitasi di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, suara tawa dan cipratan warna terdengar dari sejumlah Orang dengan Disabilitas Mental (ODM). Mereka mengikuti program pembuatan Batik Ciprat, sebuah inisiatif baru desa untuk memberi terapi sekaligus keterampilan.

Program Batik Ciprat ini merupakan hasil kerja sama Desa Tambakbaya dengan Balai Kartini Temanggung dan Poltekes Kuningan. Melalui atensi dan penelitian Desa Inklusi, mereka membentuk ruang kreatif bagi penyandang gangguan mental untuk berkarya dan merasa berharga.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Lepas Ekspor Perdana Sepatu Di Kiem – VideoWaspada Penyakit Batuk Pilek Dan Leptospirosis Di Musim Hujan – Video

Bagi Pemerintah Desa, program rehabilitasi dan pemberdayaan seperti ini adalah bentuk kebijakan inklusif. Dengan dukungan politik anggaran, desa berusaha menyembuhkan warganya tak hanya dengan obat, tapi juga dengan kerja dan kepercayaan.

Salah satu peserta, Erni, pengidap bipolar yang telah menjalani rehabilitasi selama satu setengah bulan, mengaku menemukan semangat baru melalui proses membatik. Meski masih merindukan keluarga, Erni mengaku program ini membuatnya lebih kuat dan percaya diri untuk kembali hidup normal.

Dari cipratan warna di atas kain, Tambakbaya menggambar harapan baru bagi penyandang gangguan mental. Di sini, pemulihan tak lagi tentang obat, tapi tentang kesempatan untuk hidup berdaya dan dihargai.

0 Komentar