RADARCIREBON.TV – Uji coba pertama Timnas Indonesia U-22 melawan Mali U-22 yang berakhir dengan kekalahan 0-3 ternyata memberi banyak pelajaran penting bagi pelatih Indra Sjafri. Meski hasilnya kurang memuaskan, juru taktik asal Sumatera Barat itu justru mulai menemukan kerangka utama skuad yang akan tampil di SEA Games 2025 Thailand yang digelar pada Desember nanti.
Indra Sjafri menegaskan bahwa mayoritas pemain yang tampil sejak menit awal di laga tersebut menunjukkan kualitas yang layak membantu Garuda Muda dalam persiapan ajang multicabor Asia Tenggara itu. Bahkan, ia menyebut sekitar 80 hingga 90 persen dari sebelas starter punya peluang besar masuk daftar final SEA Games.
“Kalau bicara persentase pemain yang tampil tadi, hampir 80–90 persen sudah mengarah ke skuad SEA Games nanti,” ujar Indra usai pertandingan.
Baca Juga:Hasil Portugal vs Armenia: Tanpa Ronaldo, Selecao Menang Telak 9-1 dan Amankan Tiket Piala Dunia 2026Update! Portugal dan Norwegia Resmi Lolos, Ini Daftar Terbaru Peserta Piala Dunia 2026
Salah satu aspek yang mencuri perhatian adalah penampilan gelandang diaspora Ivar Jenner. Meski tim menelan kekalahan, pemain FC Utrecht tersebut tampil stabil dan menjadi salah satu pemain yang paling menonjol dalam penguasaan bola maupun distribusi permainan. Indra juga memainkan Mauro Zijlstra sejak menit awal, sementara Dion Markx berada di bangku cadangan.
Pengamat sepak bola nasional, Efendi Aziz, menilai performa pemain diaspora dalam uji coba ini cukup solid dan memberi gambaran jelas tentang siapa yang layak mengisi slot utama. “Pemain abroad tampil cukup baik, khususnya Ivar. Wajar bila Indra sudah punya bayangan komposisi tim untuk SEA Games nanti,” ujarnya.
Meski sudah melihat gambaran skuad inti, Indra tetap mencatat beberapa kekurangan yang perlu segera diperbaiki. Dari lini belakang hingga efektivitas serangan, semuanya masih perlu dievaluasi sebelum laga uji coba berikutnya. Kekalahan dari Mali U-22 dianggap sebagai proses yang harus dilewati untuk membentuk tim yang lebih matang.
Uji coba pertama ini juga memberi ruang bagi Indra untuk menilai keseimbangan tim ketika memainkan pemain-pemain muda yang minim jam terbang internasional. Beberapa nama disebut tampil menjanjikan meski hasil akhir tidak berpihak kepada Indonesia.
