RADARCIREBON.TV – Manchester United kembali dihantam kabar buruk jelang periode krusial akhir tahun. Salah satu penyerang muda andalan mereka, Benjamin Sesko, dipastikan harus menepi dari lapangan hijau selama kurang lebih satu bulan akibat cedera lutut yang ia alami. Kepastian absennya pemain internasional Slovenia ini menjadi pukulan telak bagi kubu Setan Merah, terutama saat jadwal pertandingan Premier League dan kompetisi lainnya semakin padat dan menuntut kedalaman skuad yang prima. Cedera ini didapatkan Sesko dalam laga dramatis yang berakhir imbang 2-2 melawan Tottenham Hotspur pada 8 November 2025, di mana ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua namun gagal menuntaskan pertandingan hingga peluit akhir berbunyi.
Meskipun sumber internal klub mengonfirmasi bahwa cedera yang dialami Sesko tidak tergolong parah atau serius, perkembangan medis terbaru menunjukkan bahwa striker berusia 22 tahun itu memerlukan waktu pemulihan minimal empat minggu. Durasi ini cukup untuk membuat namanya dicoret dari skuad Slovenia yang akan menjalani agenda Kualifikasi Piala Dunia bulan ini. Tentu saja, fokus utama kini beralih pada pemulihan penuh sang pemain agar ia dapat kembali ke performa terbaiknya saat kembali membela Manchester United. Namun, absennya Sesko datang pada waktu yang sangat tidak ideal dan memperumit perencanaan strategis pelatih Ruben Amorim di lini serang.
Situasi di Old Trafford kini menghadapi tantangan ganda, bahkan triple, seiring dengan cedera yang dialami Sesko. Selain sang bintang Slovenia, Manchester United juga harus bersiap kehilangan dua opsi penyerang lain dalam beberapa pekan ke depan. Dua pemain kunci, Bryan Mbeumo dan Amad Diallo, dijadwalkan akan meninggalkan klub untuk bergabung dengan tim nasional masing-masing demi berkompetisi di Piala Afrika (AFCON) 2023 yang akan diselenggarakan di Maroko mulai 21 Desember 2025. Kehilangan Sesko yang cedera, ditambah kepergian Mbeumo dan Diallo karena tugas negara, membuat Amorim harus memutar otak mencari solusi alternatif yang efektif untuk mengisi kekosongan masif di barisan depan. Manajemen pertandingan melawan tim-tim seperti Everton dan Bournemouth sebelum jendela AFCON menjadi sangat penting untuk menjaga momentum tim.
