RADARCIREBON.TV – Luka Modrić. Nama ini kini bergema di tribun San Siro, namun dengan balutan seragam merah-hitam kebanggaan AC Milan. Gelandang gaek berpaspor Kroasia ini telah menjelma menjadi salah satu pilar tak tergantikan di jantung lini tengah Rossoneri, kehadirannya sangat vital dan dicintai oleh para pendukung. Kontribusi dan pengalaman segudang yang ia tawarkan menjadikan Milan sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan, terutama di kompetisi kasta tertinggi Italia, Serie A.
Namun, alur takdir Modrić di Kota Milan menyimpan sebuah ironi yang begitu kental. Jauh sebelum ia memancarkan sinarnya di kubu Milan, nama sang peraih Ballon d’Or ini pernah menjadi target utama dan incaran yang sangat didambakan oleh tim rival sekota mereka, Inter Milan.
Klub berjuluk Nerazzurri memang dikenal memiliki tradisi panjang dalam memburu pemain tengah yang sarat pengalaman dan memiliki kualitas mumpuni. Dalam kriteria tersebut, Modrić adalah sosok yang sangat ideal. Minat Inter terhadapnya bukanlah sekadar rumor angin lalu, melainkan sebuah rencana transfer ambisius yang sempat berada di ambang kesepakatan.
Baca Juga:FIFA Pass, Gebrakan Visa Kilat dari Donald Trump untuk Piala Dunia 2026! Beban Rp2,5 Triliun dan Pengakuan Jujur Alexander Isak: Awal Pahit yang Jauh dari Harapan Liverpool
Momen paling krusial terjadi sekitar tahun 2018. Saat itu, setelah meraih berbagai gelar prestisius bersama Real Madrid, Modrić dikabarkan mulai mempertimbangkan opsi untuk mencari tantangan baru dalam kariernya. Inter Milan melihat celah emas ini dan segera melancarkan pendekatan. Berdasarkan laporan yang beredar pada saat itu, ide untuk hijrah ke Giuseppe Meazza dan memulai proyek baru di Italia ternyata sempat memikat hati Modrić. Ia tertarik dengan tawaran dan visi yang disajikan oleh manajemen Inter.
Sayangnya, takdir transfer itu harus pupus bukan karena keengganan sang pemain, melainkan karena tembok penghalang yang didirikan oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Pria berkuasa di Santiago Bernabéu itu dengan tegas memblokir segala upaya pendekatan dari Inter. Untuk menghentikan negosiasi secara total, Perez bahkan mematok harga transfer yang fantastis dan tidak masuk akal, yakni sebesar 750 juta euro. Tentu saja, banderol setinggi langit itu secara efektif menggagalkan seluruh proses kepindahan Modrić, karena Inter tidak mungkin menggelontorkan dana sebesar itu.
