MU Tanpa Sesko! Ruben Amorim Siapkan 4 Solusi Hadapi Krisis Striker & AFCON

Ruben Filipe Marques Amorim
Ruben Filipe Marques Amorim adalah seorang manajer sepak bola profesional asal Portugal dan mantan pemain sepak bola yang saat ini menjadi manajer klub Liga Inggris Manchester United. Foto: Instagram Resmi @ruben.amorim.officiel
0 Komentar

Nama Joshua Zirkzee mungkin tenggelam di benak penggemar karena minimnya menit bermain musim ini (total hanya 82 menit di Premier League). Meskipun didatangkan sebagai striker dengan mahar £36,5 juta, ia tampaknya lebih nyaman bermain sebagai playmaker (nomor 10). Namun, dengan tinggi menjulang 193 cm, Zirkzee menawarkan profil fisik yang berbeda dan bisa diandalkan sebagai target man atau pivot dalam serangan. Masalah utamanya adalah kesiapan fisik dan mental pasca-minimnya kesempatan bermain. Meskipun demikian, kepergian Mbeumo dan Amad ke AFCON membuat Amorim hampir pasti harus mengoptimalkan Zirkzee menjelang periode Natal, menuntut sang pemain segera menemukan ritme permainannya.

3. Bryan Mbeumo di Posisi Penyerang Tengah

Bryan Mbeumo adalah pencetak gol terbanyak MU saat ini dengan enam gol, menjadikannya ancaman gol terbesar di skuad. Pengalamannya bermain sebagai penyerang tengah di klub sebelumnya memungkinkannya menjadi opsi yang lebih dekat dengan striker tradisional dibandingkan Cunha. Penempatan Mbeumo di lini depan akan memberi keleluasaan bagi Cunha, Mount, atau Amad untuk bermain di belakangnya sebagai gelandang serang. Dilemanya adalah: saat Sesko kembali dari cedera, MU justru harus merelakan Mbeumo terbang ke Maroko untuk AFCON. Amorim harus cerdas mengelola menit bermain Mbeumo dalam beberapa minggu ke depan.

4. Rotasi Cerdas Bersama Mason Mount

Amorim diketahui sangat menyukai Mason Mount. Dengan absennya Sesko dan segera perginya Mbeumo serta Amad, ini bisa menjadi momen ideal bagi Mount untuk bersinar. Rotasi konstan melibatkan Mount, Cunha, dan Mbeumo dapat menjadi senjata ampuh untuk menjaga fleksibilitas lini serang. Mount, dengan visi dan etos kerja yang tinggi, mampu bergerak luwes di lini depan. Meskipun Amorim tidak mungkin mengubah formasi andalannya (3-4-2-1) menjadi 4-2-3-1 atau 4-3-3, ia harus menggunakan personel yang ada secara kreatif untuk memecah pertahanan rapat lawan. Laga melawan Crystal Palace yang juga menggunakan sistem 3-4-2-1 akan menjadi ujian taktis krusial bagi Amorim.

0 Komentar