RADARCIREBON.TV – Musim ini, lini belakang Real Madrid sering menjadi sorotan. Meskipun tim ini dikenal dengan dominasi lini tengah dan ketajaman lini serang, posisi bek kanan tampaknya menjadi lubang menganga yang harus segera ditambal. Kekosongan ini bukan hanya sekadar masalah taktis, tetapi juga potensi kerentanan yang bisa dimanfaatkan lawan di kompetisi paling elite Eropa.
Secara historis, Real Madrid selalu mengandalkan bek sayap yang bukan hanya tangguh bertahan, tetapi juga punya kontribusi signifikan dalam fase menyerang. Sebut saja Dani Carvajal, yang meski loyal dan pernah di puncak performa, kini mulai menunjukkan penurunan akibat faktor usia dan serangkaian cedera. Lucas Vazquez, yang sesekali mengisi posisi ini, pada dasarnya adalah pemain sayap, sehingga naluri bertahannya sering dipertanyakan dalam pertandingan besar.
Dalam situasi genting inilah, nama Trent Alexander-Arnold (TAA) muncul sebagai solusi paling revolusioner. Pemain bintang Liverpool ini bukan sekadar bek kanan; ia adalah seorang playmaker tersembunyi. Statistik tidak pernah berbohong: TAA secara konsisten menjadi salah satu bek dengan jumlah assist dan peluang paling banyak yang diciptakan di seluruh Eropa. Umpan silangnya yang presisi, visi bermainnya yang bak gelandang serang, serta kemampuan tendangan bebasnya yang mematikan, adalah atribut yang akan meningkatkan daya gedor Real Madrid secara eksponensial.
Baca Juga:Haaland Raja Gol Internasional Sejak 2020, Ungguli Messi dan Ronaldo! Patahkan Batasan: Bagaimana Akuatik Indonesia Mengincar Ledakan Medali Emas di SEA Games 2025
Florentino Perez, presiden Real Madrid, dikenal sebagai arsitek yang berani membuat keputusan transfer mega bintang untuk menyelesaikan masalah mendasar tim. Proyek renovasi Santiago Bernabéu saat ini seolah membutuhkan seorang superstar baru untuk melengkapi puzzle. Kedatangan TAA akan mengirimkan pesan yang kuat kepada rival-rival di Eropa: Real Madrid masih tim yang berani mengambil risiko besar untuk meraih kejayaan.
Perubahan taktik yang diusung Carlo Ancelotti atau siapapun yang akan memimpin tim di masa depan akan sangat terbantu oleh kehadiran TAA. Ia bisa beroperasi sebagai bek kanan tradisional, inverted wing-back yang menusuk ke tengah, atau bahkan mengisi peran midfielder dalam skema formasi yang fleksibel. Kemampuannya mendistribusikan bola dari sepertiga akhir lapangan sendiri adalah sesuatu yang hilang dari Madrid saat ini, yang sering terlihat kesulitan saat harus membangun serangan dari belakang melawan tim yang menerapkan pressing tinggi.
