RADARCIREBON.TV – Kompetisi di posisi penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 semakin sengit.Dua pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari Cibinong berakhir dengan hasil yang berbeda. Pada laga pertama, tim Garuda Muda harus menerima kekalahan 0-3. Cahya harus mengambil bola dari gawangnya sebanyak tiga kali. Di pertandingan kedua, yang berakhir imbang 2-2, Daffa tampil tetapi kebobolan dua gol.
Meski hasilnya belum memuaskan, penampilan keduanya mendapatkan penilaian positif dari para pengamat.Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, Hermansyah, mengungkapkan bahwa keempat kiper ini memiliki kualitas yang hampir setara. “Yang membedakan hanya jumlah menit bermain dan pengalaman di level Timnas. Itu menjadi faktor utama,” ujarnya.
Cahya dianggap sebagai kandidat terkuat. Bersama PSIM pada musim 2025/2026, ia mencatat sepuluh penampilan, kebobolan 13 gol, dan mencapai tiga clean sheet. Di pentas internasional, ia juga sudah mengumpulkan 23 caps. Di sisi lain, Daffa Fasya dan M. Ardiansyah belum menjadi starter di klub mereka, yaitu Borneo FC dan PSM Makassar.
Baca Juga:Peruntungan Karier 12 Shio di Tahun 2025: Peluang, Tantangan, dan Strategi Menguatkan Langkah ProfesionalRamalan Cinta dan Hubungan Setiap Shio di Tahun 2025: Kecocokan Pasangan dan Dinamika Asmara
Ikram Al Giffari juga menjadi salah satu yang diperhitungkan. Bersaing di Pegadaian Championship, ia mencatat delapan penampilan dengan tujuh gol kebobolan dan tiga clean sheet. Pengalamannya di Piala Asia U-20 memberikan nilai plus dalam persaingan untuk posisi tiga besar kiper yang akan dibawa ke SEA Games.
Namun, Hermansyah menekankan bahwa pengalaman ringkas saja tidak cukup. Menurutnya, SEA Games memiliki atmosfer yang berbeda yang membutuhkan ketenangan dan keberanian. “Tekanannya sangat besar. Setiap pertandingan terasa seperti final. Jadi, mental kiper sangat penting,” tambahnya.
Berdasarkan performanya ketika melawan Mali, peluang Cahya dan Daffa untuk masuk dalam daftar akhir cukup terbuka. Persaingan untuk posisi ketiga diyakini akan berfokus pada Ardiansyah dan Ikram. Dari segi mental, Ardiansyah dianggap lebih matang setelah penampilan baiknya di Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23. Meski begitu, memasukkan Ikram juga bisa menjadi langkah untuk regenerasi Timnas U-22 ke depan.
Dengan persiapan yang semakin intens menuju SEA Games, pemilihan tiga kiper terbaik tidak hanya soal kemampuan teknik. Gabungan antara pengalaman, penampilan terbaru, dan karakter mental menjadi faktor penting dalam menentukan siapakah yang pantas menjaga gawang Garuda Muda di ajang bergengsi itu.
