RADARCIREBON.TV – Laga sengit antara Persib Bandung melawan Dewa United di kompetisi Super League baru-baru ini menyisakan cerita mendalam bagi salah satu talenta muda Maung Bandung, Beckham Putra Nugraha. Kemenangan tipis 1-0 yang berhasil diamankan Persib harus dibayar mahal dengan kartu merah pertama dalam karier profesional Beckham, sebuah momen yang tentu saja menjadi sorotan dan pelajaran penting bagi gelandang berbakat tersebut.
Meskipun harus keluar lapangan lebih cepat di menit ke-87 setelah menerima kartu kuning kedua, Beckham Putra tetap bersyukur atas hasil akhir pertandingan yang berhasil mengamankan tiga poin penuh untuk timnya. Kemenangan ini terasa spesial mengingat musim lalu Persib kesulitan meraih kemenangan saat berhadapan dengan Dewa United. Rasa syukur ini menunjukkan prioritasnya pada kepentingan tim di atas insiden pribadi.
Namun, Beckham tidak memungkiri bahwa insiden kartu merah itu menjadi titik balik yang harus direnungkan. Ia mengaku sedikit terkejut dengan keputusan wasit, terutama pada pelanggaran kedua yang berujung pada pengusirannya dari lapangan. Menurut penuturannya, wasit sempat memberikan peringatan sebelumnya bahwa satu kali lagi pelanggaran akan berujung kartu merah. Situasi ini diperparah dengan protes keras dari pemain lawan yang turut memengaruhi keputusan wasit di lapangan.
Baca Juga:Sinyal Mengejutkan dari Kapten Oranye: Van Dijk Gantung Sepatu dari Timnas Belanda Setelah Piala Dunia 2026?Darurat Bek Kanan Real Madrid: Momen Emas Sang Kreator Liverpool, Trent Alexander-Arnold!
Pemain bernomor punggung 7 ini mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertama ia merasakan pengusiran di level profesional, sebuah catatan yang pasti tidak ingin ia ulangi. Ia melihat kartu merah ini bukan sekadar hukuman, melainkan sebuah pelajaran krusial dalam perjalanannya sebagai pesepak bola. Dunia sepak bola profesional menuntut lebih dari sekadar skill dan energi; ia menuntut kedewasaan emosional, kesabaran, dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan, terutama ketika tensi pertandingan sedang memuncak.
Beckham bertekad menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk terus berkembang dan memperbaiki diri. Ke depannya, ia menyadari pentingnya menjaga emosi, bermain lebih cerdas, dan menghindari pelanggaran-pelanggaran tidak perlu yang dapat merugikan tim. Insiden ini menegaskan bahwa dalam sepak bola, kesabaran dan ketenangan adalah kunci untuk menjaga performa optimal dan menghindari sanksi disiplin yang merugikan di momen-momen krusial. Pengalaman pahit ini diharapkan dapat mematangkan Beckham Putra, menjadikannya pemain yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga disiplin dan bijak dalam mengambil keputusan di lapangan hijau.
