Veda Ega Pratama: Anak Indonesia yang Bermimpi Taklukan Eropa dan Dunia, Ini Dia Profilnya 

Veda Ega Pratama
Pembalap muda berbakat Indonesia, Vega Eda Pratama Foto : Ig Veda Ega
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di antara deru mesin, tikungan tajam, dan aroma kemenangan yang menguar dari sirkuit Mugello, Italia, nama seorang remaja asal Gunungkidul disebut berulang-ulang oleh komentator internasional. Veda Ega Pratama, bocah yang dulu berlari-lari di lintasan tanah motocross, kini telah menjelma menjadi ikon baru dunia balap. Bukan sekadar momok bagi para rivalnya yang lebih senior, tetapi simbol dari mimpi Indonesia yang akhirnya menemukan jalur tercepat menuju panggung dunia.

Remaja berusia 16 tahun itu menorehkan sejarah ketika menjuarai Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025, ajang prestisius yang menjadi batu loncatan menuju Moto3 dan MotoGP. Kemenangan ganda di Mugello, bukan hanya membuat Indonesia Raya berkumandang dua kali dalam satu akhir pekan, tetapi sekaligus memastikan gelar juara yang membuat dunia balap menoleh. Bagi Indonesia, ini bukan kemenangan biasa. Ini adalah penegasan bahwa talenta nusantara mampu bersuara lantang di arena yang selama ini dikuasai Eropa.

Veda bukan muncul tiba-tiba. Ia lahir dari kultur balap, darah balap, dan disiplin yang ditempa sejak kecil. Putra dari mantan pembalap nasional Sudarmono ini sudah akrab dengan gas dan rem sejak banyak anak sebayanya baru belajar naik sepeda. Wonosari, Gunungkidul, daerah yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk metropolitan, justru menjadi tempat lahirnya petarung lintasan yang kini diperhitungkan banyak tim besar.

Baca Juga:Resmi! Veda Ega Pratama Akan Mulai Debut di Moto3 2026 Bersama Honda Team AsiaPersaingan Klasemen JuniorGP 2025: Peluang Veda Ega Pratama Tembus Top 10 di Seri Penutup Valencia

Perjalanan Veda bukan tanpa tantangan. Dari motocross, mini GP, hingga kompetisi nasional, ia membuktikan ketangguhan mentalnya. Saat bergabung dengan Astra Honda Racing Team dan menjalani pembinaan sistematis AHM, bakat itu berubah menjadi presisi. Lintasan demi lintasan dipelajarinya dengan tekun. Perhitungan racing line, manajemen ban, hingga duel wheel-to-wheel, semua ia serap dengan kedewasaan yang jauh melebihi usianya.

Momentum besar datang pada 2023. Konsistensi Veda di Asia Talent Cup bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi sebuah sinyal keras bahwa Indonesia memiliki calon bintang dunia. Ia tak hanya menang; ia mendominasi. Musim berikutnya, ketika masuk ke Red Bull Rookies Cup, ia menunjukkan kualitas yang mendekati sempurna. Di Austria ia naik podium, di Mugello ia menggila. Dua kemenangan beruntun, mengalahkan pembalap-pembalap yang sudah lebih lama berkutat di Eropa, menjadi titik balik yang mengukuhkan reputasinya sebagai fenomena baru.

0 Komentar