Geger PSSI: Penunjukan Nova Arianto Dinilai Cacat Prosedur

Nova Arianto dan Timnas Indonesia
Nova Arianto saat melatih Timnas Indonesia. Foto: Instagram pribadi Nova Arianto.
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-20 belakangan ini telah memicu polemik signifikan di internal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Nova, yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih Timnas U-17, secara resmi diumumkan dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (20/11/2025). Pengumuman tersebut dihadiri oleh sejumlah petinggi PSSI, termasuk Dirtek Alexander Zwiers, Ketua BTN Sumardji, dan Sekjen Yunus Nusi.

Secara kasat mata, promosi Nova Arianto dinilai logis. Ketua BTN PSSI, Sumardji, memaparkan bahwa penunjukan tersebut mengacu pada rekomendasi dari Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. Alasan utamanya adalah untuk menjamin kesinambungan program pembinaan, di mana 85 persen materi pemain Timnas U-20 yang baru nantinya akan diambil dari skuad Timnas U-17 yang sebelumnya ditangani oleh Nova. Sumardji bahkan mengklaim bahwa rekan-rekan Exco telah menyetujui usulan tersebut, menjadikannya keputusan yang sah.

“Sesuai dengan usulan dari Dirtek, rekan-rekan Exco menyetujui bahwa pelatih Timnas U-20 putra ini akan kita berikan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya ke Nova Arianto,” ujar Sumardji saat konferensi pers.

Reaksi Keras Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali

Baca Juga:Gol Bunuh Diri Dramatis Domingos Duarte Amankan Tiga Poin Penting untuk Los ColchonerosDemi Amankan Kandang: Lion City Sailors Terapkan Aturan Perang Ketat

Namun, di balik pengumuman publik tersebut, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, muncul dengan pernyataan mengejutkan yang membongkar adanya dugaan pelanggaran prosedur organisasi. Amali secara terbuka mengungkapkan bahwa proses penunjukan Nova Arianto tidak melalui mekanisme yang wajib, yaitu Rapat Executive Committee (Exco) PSSI, sesuai dengan statuta yang berlaku dalam organisasi sepak bola nasional tersebut.

Amali bahkan menggunakan kata “kaget” untuk menggambarkan perasaannya terhadap keputusan yang langsung diumumkan kepada media. Ia mempertanyakan dasar mekanisme yang digunakan dalam pengambilan keputusan penting ini.

“Misalnya Nova Arianto ditetapkan sebagai pelatih Timnas U-20, kami kaget karena itu bukan lewat rapat Exco tapi sudah diumumkan di konferensi pers. Saya tidak tahu mekanisme apa yang dipakai,” tegas Amali, Minggu (23/11/2025).

Tuntutan Amali: Keputusan Harus Kolektif-Kolegial

Insiden ini kemudian digunakan oleh Amali untuk menegaskan kembali prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang benar, khususnya dalam pemilihan pelatih, terutama untuk Timnas Senior. Ia menekankan bahwa Komite Eksekutif harus diberikan kesempatan untuk mewawancarai para calon pelatih sebelum keputusan akhir diumumkan kepada publik. Amali mencontohkan praktik ini pernah dijalani pada periode kepemimpinan Ketua Umum PSSI sebelumnya, Mochamad Iriawan, di mana keputusan diambil secara bersama-sama dan kolektif.

0 Komentar