Di bawah asuhan Bojan Hodak, Persib memetik 49 kemenangan, 28 hasil imbang, serta hanya 11 kekalahan dalam 88 pertandingan lintas kompetisi. Prestasinya juga lebih mengkilap ketika membawa Persib juara Liga 1 dua musim berturut-turut, yakni 2023/2024 dan 2024/2025.
Pelatih asal Kroasia itu tak hanya juru taktik yang mempunyai pencapaian gemilang di Indonesia. Prestasinya juga cemerlang di luar negeri.
Dia mampu membawa Phnom Penh Crown meraih juara Liga Kamboja, menyabet empat gelar bersama Kelantan FA, dua gelar dengan Johor Darul Ta’zim, serta satu gelar bersama Kuala Lumpur City FC.
Baca Juga:Drama Liga Italia, Inter Kalah, AC Milan Perkasa di Derby, AS Roma Ambil Alih TahtaPercaya Diri Tinggi, Hokky Caraka Yakin Garuda Muda Bisa Bawa Pulang Emas SEA Games
“Kalau saya pribadi ya mending Bojan Hodak. Sudah dua musim terakhir di Indonesia dan lihat bagaimana prestasi Persib, juara terus, dan sekarang banyak bicara di level antarklub Asia,” kata Agung.
Selain itu, Bojan Hodak juga pernah menukangi PSM Makassar sebagai tim pertama yang dilatihnya dalam karier di sepak bola Indonesia. Pria berkepala plontos itu melatih PSM dalam delapan pertandingan musim 2020/2021.
“Dia lebih mengerti karakter sepak bola dan pemain-pemain Indonesia. Artinya dengan kelebihan dan kelemahan pesepak bola Indonesia, saya yakin dia sudah tahu, Maksud saya dari daftar itu hanya Bojan Hodak yang lebih mengerti sepak bola Indonesia,” tandas Agung Setyabudi.
Timur Kapadze menjadi perbincangan sebagai salah satu pelatih berbakat dari Asia. Pria 44 tahun tersebut ditunjuk untuk menangani Timnas Uzbekistan pada awal tahun 2022. Selain mengasuh skuad senior, dia juga bertugas menangani skuad U-23.
Ternyata Timur Kapadze mampu mencapai sederet pencapaian yang mengesankan. Kapadze berhasil membuat skuad muda White Wolves mencapai dua kali runner-up Piala Asia U-23 pada 2022 dan 2024.
Yang paling menarik, Timur Kapadze mengalahkan Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong pada semifinal Piala Asia U-23 2024.
Pada Januari 2025, Kapadze kemudian dipercaya UFA untuk menukangi Timnas Uzbekistan setelah hengkangnya Srecko Katanec. Lima bulan berikutnya, dia sukses mengawal anak asuhnya mengukir sejarah besar dengan membantu White Wolves meraih tiket ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dalam sejarah.
Baca Juga:Dipermalukan Nottingham Forest di Kandang, Arne Slot Hadapi Tekanan Pemecatan?Kontrak Mewah Persija untuk Rizky Ridho, Sampai Buat Sang Kapten Tulis Surat Terbuka
“Kalau Kapadze, dia memang punya riwayat baik di Timnas Uzbekistan, tapi dia pasti akan sangat butuh waktu dalam meraba-raba sepak bola Indonesia. Nanti giliran sudah ketemu malah dipecat, kayak yang sudah-sudah kemarin,” kata sang kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 tersebut.
