RADARCIREBON.TV Proses belajar mengajar puluhan sekolah di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, diliburkan menyusul intensitas hujan makin tinggi di kabupaten itu.
Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara sejak Sabtu, 22 November 2025, telah berdampak pada 3.057 jiwa dari 2.070 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tujuh kecamatan. Bencana ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara, Fuad Mukhtar, menjelaskan bahwa tingginya intensitas hujan menyebabkan debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga. Akibatnya, tujuh kecamatan terendam dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 50 sentimeter.
Baca Juga:Dewan Tuding Penanganan Banjir Lamban – VideoPemerintah Tawarkan Program Sodetan Untuk Atasi Banjir – Video
“Jumlah total korban terdampak banjir di tujuh kecamatan sekitar 2.070 KK dengan 3.057 jiwa,” kata Fuad Mukhtar, Senin, 24 November 2025.
Fuad memaparkan rincian korban terdampak, antara lain di Kecamatan Tanah Jambo Aye (219 KK/494 jiwa), Seunuddon (566 KK), Baktya (1.236 KK/1.563 jiwa), dan Muara Batu (49 KK). Sementara tiga kecamatan lainnya, yaitu Langkahan, Syamtalira Aron, dan Samudera, masih dalam proses pendataan.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.444 jiwa dari 518 KK terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Pengungsi terbanyak berasal dari Kecamatan Seunuddon (125 KK/725 jiwa), disusul Tanah Jambo Aye (219 KK/494 jiwa), Baktya (88 KK/225 jiwa), dan Muara Batu (87 KK),” ujar Fuad.
Banjir tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga merendam sejumlah fasilitas umum. Fuad menambahkan bahwa sebagian besar warga memilih bertahan di rumah mereka. Sementara itu, di Kecamatan Langkahan, dilaporkan juga terjadi abrasi tebing sungai.
