RADARCIREBON.TV – Dunia sepak bola Asia Tenggara dihebohkan oleh berita mengejutkan menjelang bergulirnya ajang multicabang bergengsi, SEA Games 2025. Secara resmi, Timnas Kamboja mengumumkan pengunduran diri dari cabang olahraga (cabor) sepak bola, baik untuk kategori putra maupun putri. Informasi resmi ini didapatkan menyusul surat yang dikirimkan oleh Komite Olimpiade Nasional Kamboja kepada Federasi SEA Games pada Rabu (26/11) malam WIB.
Keputusan Kamboja untuk menarik diri ini bukanlah keputusan parsial hanya untuk cabor sepak bola. Pengunduran diri ini merupakan bagian dari keputusan yang lebih besar, di mana Kamboja menarik diri dari total delapan cabang olahraga yang telah mereka daftarkan untuk SEA Games tahun ini. Penarikan massal ini menjadi sorotan utama, karena berdampak signifikan pada peta persaingan dan logistik penyelenggaraan.
Alasan Utama: Prioritas Keamanan Atlet dan Staf
Alasan di balik langkah drastis yang diambil oleh pejabat negara Kamboja ini adalah masalah keamanan (security concerns). Pihak Kamboja menyebutkan bahwa keputusan ini dibuat semata-mata untuk melindungi keselamatan para atlet dan staf yang seharusnya berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Baca Juga:Mental Baja Garuda Pertiwi di Maguwoharjo: Timnas Putri Indonesia Comeback DramatisErick Thohir Pastikan PSSI Santai Pilih Pelatih Timnas: Tunggu Hasil Interview Lima Kandidat
Meskipun Kamboja masih berkomitmen untuk mengirimkan delegasi pada 13 cabang olahraga lainnya—termasuk renang, atletik, e-sports, hingga bola voli—penarikan diri dari sepak bola menunjukkan betapa seriusnya isu keamanan yang mereka hadapi. Dalam pernyataan resminya, Komite Olimpiade Nasional Kamboja juga berharap adanya pemakluman dan pengertian dari Federasi SEA Games serta Komite Olimpiade Nasional Thailand (sebagai tuan rumah yang diimplikasikan) atas keputusan yang terpaksa diambil demi keselamatan kontingen mereka.
Kekacauan Grup dan Potensi Drawing Ulang yang Tak Terhindarkan
Dampak paling signifikan dari mundurnya Timnas Kamboja terasa langsung pada komposisi pembagian grup sepak bola putra. Sebelum penarikan ini, sepuluh negara peserta telah dibagi ke dalam beberapa grup. Dengan mundurnya Kamboja, komposisi persaingan menjadi sangat timpang (kacau balau).
Sebagai contoh, Grup A yang semula dihuni oleh tiga atau empat tim, kini hanya menyisakan Thailand dan Timor Leste. Sementara itu, Grup B masih dihuni oleh Vietnam, Malaysia, dan Laos. Grup C, yang melibatkan Timnas Indonesia, bersama Myanmar dan Filipina (tiga tim, atau empat tim sebelum Kamboja mundur), juga menjadi bagian dari ketidakseimbangan ini. Grup A yang hanya tersisa dua tim membuat Federasi SEA Games tidak memiliki pilihan selain mempertimbangkan dan kemungkinan besar melaksanakan pengundian ulang (drawing ulang) secara total.
