RADARCIREBON.TV – Menjelang berlangsungnya Indonesia Masters 2026, para pebulutangkis Indonesia terus mematangkan persiapan demi tampil maksimal di hadapan publik sendiri. Turnamen berlevel Super 500 ini akan digelar pada 20–25 Januari 2026 di Istora Senayan, Jakarta, menghadirkan para pemain top dunia sejak awal musim. Bagi para atlet Indonesia, ajang ini menjadi momentum penting untuk membangun ritme permainan, memulihkan performa setelah libur kompetisi, serta meningkatkan kepercayaan diri sebelum memasuki rangkaian turnamen padat sepanjang tahun.
PBSI memastikan seluruh sektor telah melakukan program latihan intensif dengan pendekatan berbeda sesuai kondisi masing-masing pemain. Mulai dari proses pemulihan cedera, penyesuaian strategi, hingga persiapan mental untuk menghadapi atmosfer panas Istora Senayan.
Di sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting masih memfokuskan diri pada pemulihan cedera pinggang dan bahu yang ia alami sejak French Open. Ginting mengungkapkan bahwa beberapa minggu terakhir ia lebih banyak menjalani terapi, fisioterapi, serta latihan ringan untuk memastikan kondisi tubuh benar-benar siap.
Baca Juga:Hasil PSBS Biak vs Persijap Jepara pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/2026: Kartu Merah Jadi Ancaman BesarResmi! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025: Skuad Mewah Penuh Bintang
Menurutnya, Indonesia Masters menjadi momentum ideal untuk bangkit setelah peringkatnya menurun. “Kalau tubuh sudah benar-benar siap, barulah intensitas latihannya ditingkatkan lagi. Semoga di Indonesia Masters nanti saya bisa meraih hasil yang lebih baik,” katanya.
Dari sektor ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mengaku tidak sabar merasakan kembali suasana khas Istora yang selalu penuh sorakan suporter. Fikri menyebut keramaian penonton bukanlah tekanan, melainkan energi tambahan yang membuat mereka lebih percaya diri.
Mereka juga menegaskan bahwa fokus terbesar kini adalah memperbaiki akurasi, rotasi permainan, dan pola serangan agar siap menghadapi lawan-lawan berat yang dipastikan turun dengan kekuatan terbaik.
Masuk ke sektor ganda putri, Apriyani Rahayu menilai persaingan akan jauh lebih ketat karena negara-negara kuat seperti China, Jepang, dan Korea biasanya menurunkan skuad komplet pada turnamen awal tahun. Namun, Apriyani menyebut hal tersebut sudah menjadi bagian normal dari persaingan elit bulutangkis dunia.
“Siapa pun lawannya, kami siap berduel. Semua lawan harus diwaspadai, tapi kami tetap percaya diri,” ucapnya.
