RADARCIREBON.TV – Keputusan head coach Timnas Indonesia U-22 untuk mencoret dua pemain muda berbakat dari skuad final yang akan berlaga di SEA Games 2025 memantik perhatian besar, terutama di kalangan suporter klub yang menaungi mereka. Dua penggawa Arema FC, Arkhan Fikri dan M. Rafli, harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari daftar akhir, hanya beberapa pekan jelang kick-off multievent Asia Tenggara tersebut.
Pencoretan ini menjadi kejutan mengingat kontribusi signifikan yang telah ditunjukkan kedua pemain sepanjang pemusatan latihan. Baik Arkhan maupun Rafli merupakan pilar penting di skuad Singo Edan. Arkhan, khususnya, dikenal sebagai gelandang dengan visi bermain yang matang, sementara Rafli merupakan pemain serbabisa yang mengisi lini tengah hingga sayap. Kegagalan mereka menembus tim utama Garuda Muda ini jelas menjadi pukulan telak bagi harapan pribadi mereka dan juga kebanggaan klub.
Marcos Santos, pelatih kepala Arema FC, angkat bicara menanggapi situasi yang menimpa anak didiknya. Alih-alih melontarkan kekecewaan atau kritik, pelatih asal Brasil itu justru memberikan respons yang diplomatis dan sangat suportif. Santos menekankan bahwa keputusan pelatih tim nasional adalah hal yang mutlak dan harus dihormati sebagai bagian dari proses seleksi yang ketat.
Baca Juga:Kabar Gembira Jamaah 2026: Biaya Haji Reguler Turun, Peluang Ibadah Lebih RinganEmpat Disiplin, Satu Target: Manuver PB Akuatik Indonesia Menuju Puncak SEA Games 2025
Menurut Santos, persaingan di tubuh Timnas U-22 memang sangat sengit, di mana hanya pemain dengan performa terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan strategi tim yang akan dipertahankan. Ia melihat pencoretan ini bukan sebagai akhir dari segalanya, melainkan sebagai bagian penting dari perjalanan karier seorang pesepak bola muda. Pengalaman yang didapatkan dari mengikuti training camp nasional adalah pelajaran berharga yang tak ternilai harganya.
Pelatih Arema itu menegaskan bahwa ia telah berbicara langsung dengan kedua pemain, memberikan dukungan moral penuh. Ia meyakinkan Arkhan dan Rafli bahwa energi dan fokus mereka kini harus sepenuhnya dialihkan kembali ke Arema FC. Kehadiran mereka kembali di tim sangat vital mengingat kompetisi Liga 1 yang sedang berjalan memerlukan kedalaman skuad yang mumpuni.
Santos berharap Arkhan Fikri dan M. Rafli dapat menjadikan kegagalan ini sebagai cambuk untuk bekerja lebih keras lagi, baik dalam latihan maupun saat bertanding di liga. Targetnya jelas: membuktikan diri bahwa mereka layak dipanggil kembali ke tim nasional pada kesempatan berikutnya. Dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, Marcos Santos percaya bahwa pintu Timnas Indonesia tidak pernah tertutup bagi mereka, selama mereka terus menunjukkan kualitas terbaik bersama Singo Edan. Kepulangan kedua pemain ini ke Malang diharapkan mampuu mendongkrak performa Arema FC di sisa musim kompetisi.
