RADARCIREBON.TV Harga BBM Pertamina Juli 2025 resmi mengalami kenaikan di seluruh Indonesia. Informasi mengenai harga BBM Pertamina Juli 2025 ini langsung menjadi sorotan publik, terutama karena seluruh jenis BBM non-subsidi dilaporkan naik dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ini diumumkan melalui kanal resmi PT Pertamina (Persero) dan mulai berlaku per 1 Juli 2025 di seluruh SPBU Indonesia.
Meski begitu, perubahan harga BBM Pertamina ini tidak berlaku di tiga provinsi terdampak bencana banjir bandang, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga:Hasil Liga Inggris: Liverpool Sukses Mengunci Poin Setelah Menumbangkan Tuan Rumah dengan West Ham United 2-0Dituduh Selingkuh! Inara Rusli Tegaskan Tak Ada Lagi Hubungan dengan Insanul Fahmi
“Khusus tiga wilayah bencana, yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, harga tidak mengalami penyesuaian,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, dikutip dari Antaranews, Senin (1/12/2025).
Penyesuaian harga dilakukan dengan mengacu pada formula pemerintah dan tren harga rata-rata publikasi minyak dunia seperti Argus atau Mean of Platts Singapore (MOPS).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ikut menjadi pertimbangan dalam evaluasi harga berkala.
“Penyesuaian harga ini kami lakukan secara berkala, dan tetap menjadikan harga Pertamax dan Dex Series sebagai yang paling kompetitif,” ujar Roberth.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi per 1 Desember 2025
Pertamax (RON 92) naik Rp 550 per liter, dari Rp 12.200 menjadi Rp 12.750 di wilayah Jabodetabek, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Pertamax Turbo (RON 98) naik Rp 650 per liter, dari Rp 13.100 menjadi Rp 13.750. Dexlite (CN 51) naik Rp 800 per liter, dari Rp 13.900 menjadi Rp 14.700.
Pertamina Dex (CN 53) naik Rp 800 per liter, dari Rp 14.200 menjadi Rp 15.000. Kenaikan tersebut berlaku nasional di luar Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Harga BBM subsidi tetap per 1 Desember 2025
- Dua jenis BBM subsidi tidak mengalami perubahan harga pada Desember 2025, yakni:
- Pertalite masih dipatok Rp 10.000 per liter. Biosolar tetap Rp 6.800 per liter.
