Jumlah Angkutan Kota (Angkot) di Kota Cirebon yang sebelumnya mencapai 900 unit kini hanya tersisa sekitar 250 unit. Dinas Perhubungan Kota Cirebon menjelaskan sejumlah faktor penyebab penurunan tersebut, termasuk tingginya biaya operasional dan menurunnya minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
Penurunan jumlah Angkot di Kota Cirebon terjadi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari awalnya sekitar 900 unit, kini hanya tersisa sekitar 250 unit Angkot yang masih beroperasi. Menurut Dinas Perhubungan Kota Cirebon, penyebab utama penurunan ini adalah perbedaan antara biaya operasional dengan pendapatan yang diterima para pengusaha angkutan.
Dishub menegaskan bahwa keberadaan ojeg online (Ojol) bukanlah penyebab menurunnya jumlah Angkot. Melainkan, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dianggap lebih praktis dan murah, terutama mengingat luas Kota Cirebon yang hanya 39 km2 sehingga seluruh wilayah dapat ditempuh dalam waktu singkat.
Baca Juga:Jalan Lingkungan Di Desa Pakusamben Mulai Dibenahi – VideoTPS 3R Desa Dukupuntang Efektif Kelola Sampah – Video
Faktor lain yang memperberat kondisi adalah sulitnya peremajaan kendaraan Angkot, karena regulasi dan lembaga keuangan tidak lagi mudah memberikan fasilitas pembiayaan bagi pengusaha angkutan. Selain itu, beberapa trayek dinilai tidak lagi menguntungkan sehingga membuat operator enggan bertahan.
Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen memaksimalkan pelayanan tiga moda transportasi yang ada. Diantaranya, angkutan kota, angkutan berbasis online dan Bus Rapid Transit yang sejauh ini dianggap tetap berjalan berdampingan.
Dishub menilai penggunaan transportasi umum menjadi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan, namun pilihan tetap berada di tangan masyarakat yang tidak dapat dipaksakan dalam menentukan moda transportasi yang digunakan.