Pengusaha Salon Keluhkan Kondisi Relokasi Di Pasar Pagi – Video

Pengusaha Salon Keluhkan Kondisi Relokasi Di Pasar Pagi
0 Komentar

Rencana penertiban PKL di Kawasan Sukalila Utara, Kota Cirebon, menuai keluhan para pedagang. Banyak di antara mereka mengaku kebingungan dan resah karena belum adanya perbaikan fasilitas di lokasi relokasi yang telah disediakan pemerintah.

Di tengah proses penertiban PKL di Kawasan Sukalila Utara atau Pasar Mambo, para pengusaha yang terdampak menyampaikan keresahannya. Salah satunya Desi Yanti, pemilik salon yang sudah 6 tahun berusaha di Pasar Mambo dan sebelumnya 15 tahun berjualan di Lantai Atas Pasar Pagi.

Desi menilai tempat relokasi yang ditawarkan, yakni Lantai Atas Pasar Pagi, tidak layak untuk kegiatan usaha. Ia mengaku pernah membuka kios di sana dan kondisi bangunan dinilai memprihatinkan, mulai dari sepi pengunjung, tangga yang kotor dan bau, kios tidak terawat. Bahkan, menurutnya, area itu kerap dijadikan tempat tidur gelandangan.

Baca Juga:Jalan Lingkungan Di Desa Pakusamben Mulai Dibenahi – VideoTPS 3R Desa Dukupuntang Efektif Kelola Sampah – Video

Desi mengungkapkan dirinya bersedia kembali menempati Pasar Pagi, asalkan fasilitas dibenahi. Ia menegaskan fasilitas dasar seperti kebersihan dan ketersediaan air menjadi syarat utama agar pedagang dapat kembali berjualan dengan nyaman.

Di sisi lain, Desi juga mengaku bingung karena saat ini telah menandatangani kontrak satu tahun dan membayar penuh Rp8,5 juta kepada pengelola untuk dua kios di Pasar Mambo. Ia khawatir lapaknya akan dibongkar tanpa adanya kejelasan relokasi atau kompensasi atas biaya yang sudah dikeluarkan.

Hingga hari ini, tidak ada pedagang yang melakukan pembongkaran secara mandiri. Para pedagang berharap pemerintah memberikan solusi yang manusiawi dan jelas untuk keberlangsungan usaha mereka.

0 Komentar