RADARCIREBON.TV- Dunia hiburan kembali berkabung setelah perpulangnya aktor senior Epy Kusnandar yang meninggal pada hari Rabu kemarin (3/12/25). Kabar kepergian Epy Kusnandar sendiri disampaikan langsung oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan di Instagram pribadinya. Tentu saja membuat masyarakat Indonesia terkejut dengan kepergian aktor senior Indonesia.
Kepergian Epy Kusnandar pun banyak dipertanyakan karena apakah penyakit lama kambuh kembali? Diketahui bahwa sebelumnya Epy pernah mengidap kanker otak stadium akhir pada tahun 2011 silam, meski sempat dinyatakan sembuh. Jika dilihat dari riwayat penyakit yang pernah diderita Epy Kusnandar, sangat penting untuk kita semua mewaspadai dan mengetahui pemicu penyakit mematikan ini.
Sebetulnya, penyebab pasti dari kanker otak memang belum diketahui secara mutlak. Namun, terdapat perubahan genetik pada sel otak yang memicu pertumbuhan abnormal.
Baca Juga:Tampil Gagah dan Elegan Honda Vario 125 New, Harganya SeginiDaftar Harga BBM 2025 per Desember, Ternyata Naik Segini!
Faktor Utama yang Menyebabkan Kanker Otak
1. Faktor Genetik
Faktor yang pertama yaitu genetik. Seseorang yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga memiliki risiko lebih tinggi. Kelainan genetik tertentu yang diturunkan, misalnya sindrom Li-Fraumeni, Neurofibromatosis, sindrom Gorlin, atau tuberous sclerosis, bisa meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kanker otak.
2. Kebiasaan Merokok dan Alkohol
Hati dengan kanndungan kimia dalam rokok dapat merusak sel tubuh dan memicu kanker paru-paru.Kanker otak seringkali bersifat sekunder (metastasis), artinya penyebaran dari kanker organ lain, seperti paru-paru ke otak. Seseorang yang mengonsumsi alkohol berlebihan juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko.
3. Paparan Zat Kimia Berbahaya
Faktor lainnya bisa karena lingkungan kerja atau tempat tinggal yang terpapar bahan kimia jangka panjang bisa menjadi pemicu. Zat seperti vinil klorida (industri plastik), pestisida, herbisida, timah, serta bahan bakar tekstil diduga berkontribusi. Kelompok pekerja di industri kilang minyak, karet, dan plastik masuk dalam kategori yang lebih berisiko.
4. Paparan Radiasi Tinggi
Berikutnya dari paparan radiasi dosis tinggi, seperti dari bom atom, nuklir, atau terapi radiasi (radioterapi) di bagian kepala untuk pengobatan kanker sebelumnya adalah faktor risiko yang valid. Pada umumnya, sel tumor akibat radiasi baru akan berkembang 10–15 tahun setelah terpapar. Radiasi dari pemeriksaan medis standar (seperti Rontgen atau CT Scan) maupun radiasi HP sejauh ini dianggap belum cukup tinggi untuk menjadi penyebab langsung kanker otak.
