Dari Krisis ke Keyakinan: Mengapa Xabi Alonso Bersikeras Bahwa Real Madrid Masih Mendukungnya

Sepakbola Dunia
Sejak ditunjuk sebagai pelatih baru pada Juni 2025, Alonso menghadapi ekspektasi besar dari fans dan jajaran manajemen. Foto: Xabialonso/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Dalam momen yang penuh tekanan, dengan rentetan hasil buruk di berbagai kompetisi, Xabi Alonso tetap berdiri teguh.

Meski desas-desus pemecatan mulai menggaung, dan fans serta media meragukan masa depannya di pucuk pelatih Madrid, sang juru taktik asal Spanyol memilih tetap optimis: ia merasa mendapat dukungan penuh dari para pemain meskipun tim tengah goyah.

Krisis Hasil: Real Madrid pada Zona Merah

Sejak ditunjuk sebagai pelatih baru pada Juni 2025, Alonso menghadapi ekspektasi besar dari fans dan jajaran manajemen. Namun, data berbicara keras: dalam delapan laga terakhir di semua kompetisi, Madrid hanya meraih dua kemenangan, angka yang jauh dari standar klub sekelas Los Blancos.

Baca Juga:Energi Kosmik Mengguncang Capricorn: Prediksi Lengkap Soal Cinta, Rezeki, dan Karier Hari IniOphiuchus, Sang ‘Zodiak Ke-13’ yang Menghebohkan Dunia: Mengapa Banyak Publik Menolak Keberadaannya?

Di La Liga, tim sempat gagal menang dalam tiga pertandingan berturut-turut, hasil imbang kontra Rayo Vallecano, Elche, hingga Girona. Bahkan ketika akhirnya mampu meraih kemenangan (3-0 atas Athletic Club), itu tak serta-merta menghapus kekhawatiran: posisi di klasemen tergeser dan kepercayaan publik mulai memudar.

Puncaknya terjadi setelah kekalahan 0-2 dari Celta Vigo di La Liga: spekulasi pemecatan mencuat tajam.

“Ya, Saya Dapat Dukungan Mereka”: Suara Alonso dari Ruang Konferensi

Saat tekanan memuncak, Xabi Alonso tak memilih diam. Di hadapan media, pelatih berusia 43 tahun itu memberi jawaban singkat namun tegas saat ditanya apakah ia masih didukung pemainnya: “Yes.”

Menurutnya, tim tetap “bersatu dan yakin” meskipun hasil tidak sesuai harapan. “Tidak ada yang meragukan,” katanya, menegaskan bahwa mereka hanya perlu menjaga ritme, intensitas, dan kerja keras di lapangan.

Keyakinan ini bukan sekedar basa-basi. Beberapa pemain, meskipun suasana ruang ganti sempat dikabarkan tegang, menyatakan dukungan publik mereka terhadap sang pelatih.

Apa yang Menjadi Masalah Sebenarnya?

Alonso sendiri tidak menutup mata terhadap kekurangan tim. Usai kekalahan telak 2-5 dari Atletico Madrid, ia mengakui bahwa Real bermain buruk secara kolektif: kontrol bola, transisi, semua tak sesuai standar.

Baca Juga:Beda Tapi Sering Disamakan: Mengungkap Rahasia Besar di Balik Shio dan Zodiak yang Jarang Diketahui PublikZodiak vs Tarot: Pertarungan Dua Ramalan Paling Populer! Mana yang Lebih Akurat Menyingkap Masa Depan?

Masalahnya, ini bukanlah satu kasus saja. Dalam beberapa laga, tim menunjukkan dominasi penguasaan bola dan peluang, tapi gagal mengeksekusi, imbang 2-2 lawan Elche CF menjadi contoh nyata.

0 Komentar