HT : Real Madrid Vs Manchester City 1-2, Real Madrid Ditikam City di Babak Pertama

Duel Sengit
Dua pemain Real Madrid dan Manchester City berduel dalam lanjutan laga di liga Champions Eropa Foto : Mancity
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Real Madrid dan Manchester City kembali saling tikam di Bernabéu. Duel dua calon raja Eropa yang sejak menit pertama berjalan seperti pertarungan tanpa perisai, tanpa kompromi, dan tanpa ruang untuk bernafas.

Xabi Alonso merotasi skuadnya dengan berani, Pep Guardiola membalas dengan pola penuh perhitungan, dan hasilnya adalah 45 menit yang lebih mirip perang kecil daripada pertandingan sepak bola.

Duel yang digelar di kandang Madrid ini langsung menyala dari kick-off. Kedua tim menyerang tanpa sopan santun, menusuk, menekan, dan berusaha menaklukkan lawannya dengan cara paling langsung yang bisa mereka temukan. Tidak ada fase membaca permainan, tidak ada adaptasi perlahan; keduanya langsung memukul satu sama lain dengan intensitas yang membuat stadion seakan bergetar.

Baca Juga:Prediksi Real Madrid vs Manchester City: Los Blancos Darurat Bek TengahSituasi Klasemen Liga Champions Memanas: Real Madrid Cari Pemulihan, Manchester City Kejar Tiket 8 Besar

Madrid mencuri gol lebih dulu lewat Rodrygo di menit ke-28. Sebuah serangan cepat, presisi tinggi, dan penyelesaian yang membuat Donnarumma terlihat seperti penonton yang terlambat bereaksi. Tetapi City bukan tipe tim yang tinggal diam ketika ditusuk, balasan mereka datang hanya tujuh menit kemudian, saat O’Rielly memanfaatkan kelengahan Madrid dan menyamakan kedudukan dengan penyelesaian dingin seperti logika komputer.

Meski City lebih banyak memegang bola, Madrid justru tampil lebih buas. Agresivitas mereka tumbuh dari menit ke menit, terutama dengan trio depan “darurat tapi mematikan” versi Xabi Alonso: Rodrygo, Gonzalo García, dan Vinícius Jr. Rotasi yang awalnya dianggap nekad itu justru membuat Madrid lebih liar dan tak terduga, memaksa City bekerja ekstra untuk menetralisir kecepatan serta improvisasi mereka.

Petakandatang dimenit 43 ketika Haaland sukses mengeksekusi penalti yang menjadikan skor 1-2 untuk keunggulan Manchester City.

Di sisi lain, City mencoba mempertahankan identitas permainan mereka, rapi, penuh struktur, dan metodis. Tapi setiap kali mereka memasuki sepertiga akhir Madrid, mereka seperti menabrak tembok Rüdiger yang tidak pernah kehabisan tenaga untuk menghalangi, mendorong, atau mengacaukan ritme Haaland dan rekan-rekannya.

Di lini tengah, duel semakin brutal. Tchouaméni dan Bellingham berperan sebagai mesin penggiling rumput, memaksa Nicolaz, P. Foden, dan Bernardo Silva bekerja dalam tekanan yang jarang mereka hadapi di Premier League. Kedua kubu saling menyerang seperti dua pasukan yang tahu bahwa satu kelengahan saja bisa mengubah segalanya.

0 Komentar