Sembilan warga Kota Cirebon yang terdampak bencana di Aceh telah tiba kembali di Kota Cirebon. Mereka pulang secara bertahap sejak Jumat, 12 hingga Sabtu, 13 Desember 2025. Kepulangan ini menyisakan berbagai kisah pilu dari lokasi bencana.
Sembilan warga Kota Cirebon yang terdampak bencana di Aceh telah tiba kembali di Kota Cirebon. Mereka berasal dari Kelurahan Kalijaga dan Harjamukti. Mereka sebelumnya bekerja sebagai pekerja bangunan di wilayah Pamer, Aceh Tengah. Para pekerja dipanggil untuk terlibat dalam pembangunan sebuah batalyon di wilayah dataran tinggi.
Awalnya, terdapat 23 orang pekerja yang ikut dalam proyek tersebut. Terdiri dari 10 warga Indramayu dan 13 warga Cirebon. Mereka sempat bekerja selama dua hari sebelum bencana terjadi.
Baca Juga:Sampah Cemari Ruas Jalan Cirebon Palimanan – VideoPetugas BPBD Evakuasi Lansia – Video
Namun, pada hari ketiga, para pekerja baru menyadari terjadinya bencana di wilayah bawah. Akses distribusi material dan logistik terputus total. Akibatnya, seluruh proyek pembangunan terpaksa dihentikan.
Karyadi, warga Harjamukti sekaligus koordinator para pekerja, menyebut kondisi di area batalyon relatif aman dan terkendali. Namun, keterbatasan makanan menjadi masalah utama yang dihadapi para pekerja.
Berbeda dengan Karyadi, Udin, warga Kelurahan Kalijaga, memilih meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki bersama sejumlah pekerja lain. Keputusan tersebut diambil setelah mengetahui dampak bencana yang terjadi.
Udin mengaku mengalami trauma mendalam. Ia menyaksikan langsung korban jiwa yang tergeletak di sejumlah ruas jalan. Pengalaman tersebut membuatnya menolak jika kembali mendapat tawaran bekerja di wilayah tersebut.
Udin berharap, pemerintah dapat memperluas kesempatan kerja di Kota Cirebon, agar warga tidak perlu merantau ke daerah rawan bencana demi mencari nafkah.
Saat ini, sembilan warga tersebut telah kembali berkumpul bersama keluarga masing-masing. Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan perhatian dan dukungan lanjutan bagi para warga terdampak.