RADARCIREBON.TV – Tahun 2025 tampaknya menjadi periode yang kelabu bagi Indra Sjafri. Pelatih kawakan ini kembali harus menelan pil pahit kegagalan setelah sebelumnya sempat mengukir sejarah manis. Secara mengejutkan, di tahun yang sama, dua tim nasional usia muda yang ditanganinya gagal total dalam ajang penting, dan hasil teranyar di SEA Games 2025 menjadi penutup yang sangat menyakitkan.
Berstatus sebagai peraih medali emas pada SEA Games sebelumnya di Kamboja, beban dan ekspektasi yang disematkan kepada Timnas Indonesia U-22 sangatlah besar. Keberadaan Indra Sjafri kembali di kursi kepelatihan diharapkan mampu mengulang kejayaan itu. Namun, harapan tinggil itu harus kandas di Thailand. Skuad Garuda Muda gagal total, bahkan tidak mampu melangkah dari fase grup.
Perjalanan di Grup C SEA Games 2025 menjadi antiklimaks. Setelah dikalahkan Filipina U-22 dengan skor tipis 0-1 di laga awal, Indonesia U-22 sebenarnya berhasil bangkit dengan mengalahkan Myanmar U-22 dengan skor 3-1. Sayangnya, kemenangan itu tidak cukup. Dalam persaingan ketat memperebutkan satu slot runner-up terbaik dari tiga grup, Timnas U-22 harus mengakui keunggulan Malaysia U-22 karena kalah dalam hal produktivitas gol. Sebuah kegagalan yang terasa perih, mengingat target yang diusung adalah mempertahankan gelar juara.
Baca Juga:Link Live Streaming BWF World Tour Finals Hari Ini, 17 Desember 2025: Ujian Berat Wakil Indonesia di Hangzhou!Perebutan Puncak Grup! Jadwal Live Streaming Voli Putra Indonesia vs Filipina Hari Ini di Sea Games 2025
Kegagalan di SEA Games ini hanyalah ulangan dari hasil minor yang sudah diraih Indra Sjafri di awal tahun 2025. Sebelumnya, ia juga menakhodai Timnas Indonesia U-20 dalam ajang Piala Asia U-20 2025 yang digelar di Tiongkok. Di turnamen tersebut, nasib Timnas U-20 juga tidak lebih baik. Mereka harus tersingkir lebih awal, bahkan menjadi “korban pembantaian” di Grup C.
Di ajang Piala Asia U-20 itu, Indonesia U-20 yang bergabung bersama tim-tim kuat, menelan kekalahan telak di dua laga awal. Hasil buruk tersebut memastikan mereka harus angkat kaki lebih cepat, jauh dari harapan publik sepak bola nasional. Dua hasil pahit beruntun di dua turnamen besar pada tahun yang sama jelas membuat rekam jejak Indra Sjafri di tahun 2025 menjadi catatan merah.
Tentu saja, sebagai sosok yang paling bertanggung jawab secara teknis, Indra Sjafri sudah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia mengakui bahwa kegagalan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. Permintaan maaf ini mengakhiri spekulasi dan tekanan yang datang dari berbagai pihak setelah rentetan hasil yang jauh dari memuaskan.
