Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, memetakan sejumlah potensi bencana hidrometeorologi. Banjir dan longsor menjadi ancaman utama, namun berbagai upaya pencegahan terus dilakukan bersama instansi terkait.
Beberapa titik di Kecamatan Harjamukti disebut rawan terjadi banjir. Potensi tersebut terdapat di Kelurahan Kalijaga dan sebagian wilayah Kelurahan Harjamukti.
Meski memasuki musim hujan sejak bulan September lalu, hingga saat ini tidak terjadi kejadian banjir di wilayah tersebut. Kondisi ini tak lepas dari upaya pencegahan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Baca Juga:Kantong Parkir Watubelah Sumber Kini Tersedia – Video9 Warga Kota Cirebon Terdampak Bencana Aceh Telah Kembali – Video
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pembersihan dan perbaikan bantaran sungai oleh Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Cimancis bersama Dinas Pekerjaan Umum Kota Cirebon.
Bantaran sungai yang dibersihkan antara lain Sungai Kalipacit dan Sungai Terusan Pengempaan yang berada di wilayah Hutan Kalijaga Pramuka. Pembenahan ini membuat aliran air lebih lancar menuju Sungai Cekalo dan tidak meluap ke permukiman warga.
Sampai akhir tahun 2025, wilayah Kecamatan Harjamukti juga tidak mengalami dampak cuaca ekstrem yang berujung pada bencana. Pemerintah Kecamatan berharap kondisi ini dapat terjaga hingga puncak musim hujan pada awal tahun mendatang.
Selain banjir, potensi bencana lainnya yaitu longsor. Titik rawan longsor terdapat di daerah dengan kondisi tanah tinggi, salah satunya di wilayah Sumuruni, Jalan menuju Benda Kerep.
Sepanjang periode September hingga pertengahan Desember, longsor hanya terjadi satu kali dan tidak menimbulkan dampak besar. Pemerintah berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pemerintah Kecamatan Harjamukti juga mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah ke sungai. Kolaborasi pemerintah dan warga diharapkan mampu mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor di wilayah Harjamukti.