Hasil SEA Games 2025: Andi Jerni Dicurangi di Semifinal Kickboxing, Langkah ke Emas Terhenti

Andi Jerni, atlet kickboxing Indonesia SEA Games 2025
Andi Jerni tampil di semifinal kickboxing SEA Games 2025, namun langkahnya ke final terhenti akibat keputusan wasit yang kontroversi. (Cr: @andijerni/instagram)
0 Komentar

RADARCIREBON TV – Andi Mesyara Jerni harus menelan pil pahit di SEA Games 2025 Thailand. Atlet kickboxing Indonesia itu gagal melaju ke final nomor women’s tatami: point fighting 50 kg setelah mengalami serangkaian keputusan wasit yang kontroversial pada semifinal, Selasa (16/12/2025). Kekecewaan ini semakin terasa setelah sebelumnya manajer tim Indonesia, Neneng Rosi Nurasjati, dideportasi, sehingga tim kehilangan perwakilan resmi untuk mengajukan protes.

Kontroversi Wasit dan Strategi Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan Andi unggul pada ronde pertama. Atlet asal Indonesia ini bermain efektif dan defensif, menjaga ritme agar poin tetap berada di pihaknya. Namun, di ronde kedua, wasit meminta Andi tampil lebih agresif. Permintaan ini menurut Andi justru mengubah strategi awal dan memaksa dia keluar dari pola permainan yang sudah disiapkan. Strategi defensif yang sebelumnya efektif untuk mempertahankan keunggulan pun menjadi kurang maksimal karena tekanan wasit yang terus meminta peningkatan agresivitas.

Situasi makin rumit saat poin lawan tiba-tiba naik meski Andi menilai tidak ada kontak sah. Beberapa kali, Andi juga memperhatikan bahwa waktu pertandingan tidak dihentikan sesuai instruksi wasit, sehingga manajemen strategi dan ritme pertandingan terganggu. Menurut pengakuan Andi, momen-momen ini membuat peluangnya meraih emas semakin tipis, meski kemampuan teknisnya tetap unggul.

Baca Juga:Hasil SEA Games 2025: Duel Panas Lawan Vietnam! Rahmat Erwin Abdullah Pastikan Emas ke-58 IndonesiaSEA Games 2025: Wushu Indonesia Jadi Juara Umum Lampaui Target, 9 Medali Jadi Bukti Dominasi

“Semua yang terjadi di semifinal sangat merugikan saya. Saya merasa dicurangi secara sistematis,” ujar Andi melalui akun media sosialnya. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga strategi permainan yang matang, yang sayangnya terhambat oleh keputusan wasit yang kontroversial. Andi juga meminta publik membagikan video pengalamannya agar Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan pihak terkait menindaklanjuti isu ini.

Dampak Deportasi Manajer Tim

Sebelum semifinal, manajer tim Indonesia dideportasi oleh pihak penyelenggara. Hal ini membuat tim kehilangan perwakilan resmi yang dapat mengadvokasi keputusan wasit secara langsung. Tanpa manajer, peluang tim untuk mengajukan keberatan atau protes resmi sangat terbatas. Ketiadaan sosok pengawas resmi ini dianggap memperparah kondisi saat Andi menghadapi tekanan wasit yang kontroversial.

0 Komentar