RADARCIREBON.TV – Perjalanan kontingen Indonesia di SEA Games Thailand 2025 semakin memukau dengan raihan medali yang terus bertambah. Hari Sabtu (13/12/2025) menjadi titik balik penting: Merah Putih berhasil menambah emasnya, sehingga melompat ke posisi kedua klasemen sementara – melewati Vietnam yang terpaut hanya satu medali emas. Prestasi ini menunjukkan keberanian atlet Indonesia dalam bersaing di kancah regional.
Berdasarkan laporan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga malam hari Sabtu WIB, Indonesia telah mengumpulkan 31 medali emas, 46 perak, dan 41 perunggu (total 118). Angka ini mencerminkan konsistensi dan tekad yang tak tergoyahkan para atlet di setiap cabang yang dipertandingkan. Sementara itu, Vietnam yang semula berada di posisi kedua harus turun ke urutan ketiga dengan 30 emas, 27 perak, dan 54 perunggu (total 111) – selisih yang sangat tipis yang membuat persaingan di papan atas semakin menyita perhatian.
Meskipun demikian, dominasi tuan rumah Thailand masih sulit disentuh. Mereka semakin kokoh di puncak dengan 92 medali emas, 61 perak, dan 39 perunggu (total 192). Jarak yang jauh antara Thailand dan pesaingnya membuktikan kekuatan dan persiapan matang yang telah mereka lakukan sebagai tuan rumah.
Baca Juga:Gugatan Cerai Atalia ke RK Resmi Terdaftar di PA Bandung, Sidang Perdana Segera DigelarGugatan cerai Atalia Praratya terhadap Ridwan Kamil
Di bawah papan atas, papan tengah klasemen juga menunjukkan dinamika yang menarik. Singapura tetap di posisi keempat setelah menambah empat emas (total 19 emas, 19 perak, 26 perunggu). Filipina dan Malaysia sama-sama memiliki 15 emas, masing-masing berada di posisi kelima dan keenam – meskipun Malaysia telah menambah lima emas pada hari Sabtu, mereka belum bisa melampaui Filipina. Di bawahnya, Myanmar, Laos, Brunei, dan Timor Leste masih berjuang untuk menambah koleksi emas mereka.
Yang paling memukau adalah perolehan emas Indonesia yang tersebar di berbagai cabang, menunjukkan kedalaman bakat atlet. Panjat tebing kembali menjadi lumbung emas: Antasyafi Robby Al Hilmi meraih emas di speed putra, sedangkan Puja Lestari menang di speed putri – konsistensi yang telah lama menjadi ciri andalan Indonesia.
Kontribusi juga datang dari angkat besi. Luluk Diana Tri Wijayana tampil gemilang di kelas 48 kg putri di Chon Buri Sports Schools, mencatatkan total angkatan 184 kg (84 kg snatch dan 100 kg clean and jerk) untuk mengalahkan perwakilan Thailand dan Vietnam. Setelah meraih emas, Luluk berbagi cerita mengenai perjalanan emosionalnya. “Targetnya memang emas. Snatch berjalan, tapi clean and jerk sempat gagal total. Sepulang dari situ saya sempat terpuruk beberapa minggu,” ungkap Luluk. Ia menambahkan bahwa dukungan dari pelatih menjadi kunci kebangkitannya. “Pelatih terus mengarahkan. Alhamdulillah, beliau sangat pengertian dan sabar,” tuturnya.
