Update Sea Games 2025, Kericuhan Pencak Silat SEA Games 2025, Ofisial Malaysia Protes Keras Keputusan Wasit

SEA Games 2025
Insiden Pencak Silat SEA Games 2025. Foto: Instagram Kemenpora / tangkapan layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Perhelatan besar SEA Games 2025 Thailand kembali tercoreng lantaran insiden yang memalukan.

Kegaduhan besar pecah pada arena cabang olahraga Pencak Silat usai anggota tim Malaysia menyerang wasit sebab tidak terima dengan keputusan kontroversial dengan memenangkan sang tuan rumah Thailand, Selasa (16/12).

Insiden baku hantam itu terjadi di Impact Arena, Muang Thong Thani, Bangkok, setelah laga perempat final Kelas B Putri (50-55 kg).

Baca Juga:Kini Berada di Ujung Tanduk, Inilah Perjalanan Cinta Atalia Praratya, Ridwan Kamil Jadi Pria ke-42Atalia Praratya Layangkan Gugatan Cerai ke Ridwan Kamil, Kekayaan Capai Angka Fantastis

Kericuhan diawali dengan laga yang sengit antara pesilat Malaysia, Nor Farah Mazlan, kontra perwakilan sang tuan rumah. Pertarungan berakhir dengan skor seri dengan skor 60-60.

Akan tetapi, wasit memutuskan kemenangan untuk pesilat Thailand lewat aturan tie-breaker, yakni penentuan pemenang saat seri. Wasit menilai Nor Farah telah melakukan pelanggaran (foul) lebih banyak daripada lawannya.

Keputusan tersebut malah memicu amarah tim Malaysia. Mereka menilai Nor Farah sebenarnya tampil lebih impresif dan efektif, tetapi berapaserangannya justru tidak terhitung oleh para juri.

Pelatih Kepala Timnas Silat Malaysia, Siti Rahmah Mohamed Nasir, dengan Nor Farah serta staf lainnya langsung mendatangi meja juri untuk memberikan protes keras.

Ketika adu argumen verbal pada akhirnya gagal mengubah hasil juri yang sudah dibuat. Kondisi pun semakin tak terkendali. Laporan dari lapangan menyebutkan konfrontasi itu menjadi serangan fisik. Beberapa anggota tim Malaysia tampak menyerang wasit serta ofisial pertandingan.

Arena berubah menjadi kacau balau dan chaos seketika. Petugas keamanan serta kepolisian terpaksa turun tangan untuk melerai kedua kubu sekaligus memulihkan ketertiban. Akibat insiden ini, kompetisi pun dihentikan sementara.

Walau mendapat tekanan besar dan protes keras, Panitia Penyelenggara SEA Games (PHIGOC) tetap teguh pada keputusannya yakin memenangkan pihak Thailand. Tim Malaysia akhirnya meninggalkan arena dengan rasa perasaan kecewa yang mendalam.

Baca Juga:Gagal di SEA Games 2025, Kenapa Zainudin Amali Justru Jadi Sasaran, Bukan Erick Thohir?Aksi Gemilang Joe Aditya Antar Indonesia Raih Perak di 100 m Gaya Kupu-Kupu

Insiden “baku hantam” itu langsung menuai perdebatan warganet. Salah satu media Malaysia mempertanyakan transparansi penilaian dalam pencak silat yang dinilai terlalu subjektif.

Sedangkan, media lainnya mengkritik wasit “tidak profesional” dalam penilaian, tetapi menegaskan juga kekerasan fisik terhadap ofisial adalah tindakan yang tidak etis dalam cabang olahraga apa pun.

0 Komentar