SEA Games 2025: Jefri Lumbanbatu, Anak Tukang Pijat yang Persembahkan Emas untuk Indonesia sangat Membanggakan

SEA Games 2025
Foto: Jefri Lumbanbatu, atlet kickboxing
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di tengah gejolak yang melanda cabang olahraga kickboxing Indonesia menjelang SEA Games 2025, sebuah harapan baru muncul dari arena John Paul II Sports Center, Assumption University, Selasa sore. Di atas ring yang penuh semangat, Riyan Jefri Hamonangan Lumbanbatu membuktikan bahwa kemauan yang kuat bisa mengatasi segala rintangan.

Jefri, sapaan akrabnya, menjadi atlet kickboxing Indonesia pertama yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi.

Namun, di balik keberhasilannya meraih medali emas pada nomor K-1 60 kg, terdapat kisah sedih sekaligus menggugah tentang seorang anak yang menolak untuk menyerah pada nasib.

Baca Juga:SEA Games 2025 Jadi Sorotan: Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Pulang Tanpa Medali, Pelatih Bertanggung JawabUpdate Hasil Terbaru SEA Games 2025: Hasil Medali Emas Indonesia Bertambah Sejak Pagi, Kini Sentuh Angka 73

SEA Games 2025: Tekanan dari Tuan Rumah

Menghadapi persiapan yang jauh dari sempurna dan dipanggil tiba-tiba, Jefri tidak merasa takut. Dalam partai final, ia harus berhadapan dengan petarung tuan rumah, Akkrit Kongtook.

Meskipun tertinggal di ronde awal dan harus menghadapi dukungan gemuruh dari penonton Thailand, Jefri menunjukkan semangat juang yang nyata. Dengan ketenangan yang luar biasa, ia membalik keadaan dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan tipis 2-1.

Isak Tangis untuk Sang Ayah

Ketangguhan Jefri di atas ring segera hilang saat ia masuk ke ruang ganti. Di salah satu sudut ruangan, ia berlutut di depan salib dan menangis tersedu. “Bapak, aku berhasil, Pak. Aku dapat emas,” katanya pelan.

Ternyata, kesedihan yang mendalam masih menyelimuti hatinya. Ayahnya meninggal setahun yang lalu saat Jefri sedang mempersiapkan diri untuk ajang internasional. Kepergian sang ayah membebankan tanggung jawab besar di pundaknya sebagai anak sulung. Setelah kemenangan itu, ia segera menghubungi ibunya melalui video call, seorang tenaga pijat keliling yang selama ini menjadi tumpuan hidup keluarga mereka.

“Mak, Bapak pasti senang. Ini adalah doa Bapak,” ucapnya sambil mengusap air mata. Medali emas ini bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan janji yang telah ia penuhi untuk ayahnya yang telah tiada.

0 Komentar