RADARCIREBON.TV – Kehidupan sebagai seorang mahasiswa seringkali diidentikkan dengan tumpukan tugas, jadwal praktikum yang padat, dan tekanan akademik yang menguras energi. Namun, bagi Ahmad Khoirul Baasith, rutinitas kampus bukanlah tembok penghalang yang membatasi ambisinya di dunia olahraga. Keberhasilannya mengamankan medali emas pada ajang bergengsi SEA Games 2025 menjadi sebuah anomali yang menginspirasi banyak orang, membuktikan bahwa manajemen waktu yang disiplin mampu menyatukan dua dunia yang tampak bertolak belakang.
Perjalanan Baasith menuju podium tertinggi tidak diraih dengan cara yang instan. Ia harus menjalani realitas ganda setiap harinya; berpindah dari ruang kelas untuk menyerap materi perkuliahan, lalu bergegas menuju arena latihan dengan fisik yang mungkin sudah mulai kelelahan. Tekanan untuk tetap mempertahankan prestasi akademik di tengah tuntutan latihan fisik yang berat merupakan tantangan mental yang luar biasa. Banyak atlet muda yang seringkali terpaksa memilih salah satu antara pendidikan atau karier olahraga, namun Baasith memilih untuk tidak menyerah pada dikotomi tersebut.
Di balik kilauan medali emas yang ia kalungkan di lehernya, tersimpan cerita tentang malam-malam yang panjang untuk mengerjakan tugas setelah sesi latihan yang melelahkan. Ia memahami betul bahwa karier sebagai atlet memiliki batas usia, sementara ilmu pengetahuan adalah investasi jangka panjang. Ketekunannya menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa yang aktif tidak harus mengorbankan prestasi di kancah internasional. Fokusnya yang tajam saat berkompetisi adalah cerminan dari kedisiplinan yang ia asah di bangku kuliah, di mana ketelitian dan strategi menjadi kunci utama.
Baca Juga:Hasil Lengkap Pertandingan Voli SEA Games 2025 Tanggal 10-19 Desember: Persaingan Sengit Menuju Podium JuaraNonton Live Streaming Semifinal SEA Games Voli Putra Indonesia vs Vietnam Hari Kamis Ini
Keberhasilan Baasith di SEA Games 2025 ini bukan sekadar tentang perayaan kemenangan pribadi, melainkan sebuah pesan kuat bagi generasi muda Indonesia. Ia mematahkan stigma bahwa kesibukan akademik akan memadamkan potensi bakat lainnya. Dengan tekad yang kuat, ia membuktikan bahwa pendidikan dan olahraga dapat berjalan beriringan tanpa harus ada yang dikorbankan secara total. Kisah Ahmad Khoirul Baasith adalah pengingat bagi kita semua bahwa keterbatasan waktu hanyalah soal bagaimana kita menyusun prioritas dan menjaga api semangat agar tetap menyala di tengah padatnya aktivitas harian.