Menjelang akhir tahun dua ribu dua puluh lima, Dinas Sosial Kota Cirebon mencatat sekitar tiga puluh lima ribu warga masuk dalam kategori fakir miskin desil satu hingga lima. Data tersebut merujuk pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN yang terus dilakukan pemutakhiran.
Dinas Sosial Kota Cirebon terus melakukan validasi dan verifikasi data fakir miskin melalui DTSEN. Data ini merupakan penggabungan dari sejumlah basis data, di antaranya P3KE, DTKS, dan data rekonseliasi sosial ekonomi.
Berdasarkan data sementara, warga yang berada pada posisi desil satu hingga lima mencapai kurang lebih tiga puluh lima ribu orang. Jumlah tersebut masih bersifat dinamis dan dapat berubah seiring proses pemutakhiran data.
Baca Juga:Ngopi Sambil Baca Buku di Tengah Hutan – VideoMenteri PU Sidak Posko Nataru di Kota Cirebon – Video
Sekretaris Dinas Sosial Kota Cirebon, Herlinah, menjelaskan, kelompok desil satu hingga lima merupakan sasaran utama penerima bantuan sosial. Namun hingga saat ini, pemberian bantuan tersebut masih bergantung pada program pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Bantuan yang telah disalurkan antara lain bantuan bagi penyandang disabilitas, bantuan usaha mikro seperti kios makanan, hingga bantuan gerobak. Seluruh program tersebut merupakan bagian dari skema bantuan sosial nasional.
Sementara itu, program bantuan sosial dari pemerintah daerah masih terbatas. Dinas Sosial saat ini baru mampu memberikan bantuan melalui penyediaan buffer stock pangan serta program makan bagi lansia terlantar.
Dinas Sosial menegaskan, proses pemutakhiran data DTSEN akan terus dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan bantuan sosial yang disalurkan ke depan dapat tepat sasaran dan sesuai kondisi riil masyarakat.